Teheran (BERITAJA.COM) - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengadakan pembicaraan pada hari kedua kunjungannya di Iran pada Sabtu, guna mendorong Teheran agar bekerja sama dalam penyelidikan jejak uranium nan ditemukan di lokasi-lokasi nan tidak diumumkan.
Grossi,yang tiba di Teheran pada Jumat (3/3), untuk kedua kalinya berjumpa dengan kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami, demikian laporan instansi buletin IRNA.
"Masalah pemantauan kinerja, status dan kapabilitas industri nuklir Republik Islam adalah tujuan terpenting nan ada dalam agenda badan ini," kata Eslami sebelum berjumpa Grossi.
Menurut laporan pengawas nuklir nan dilihat oleh Reuters, kunjungan itu dilakukan di tengah obrolan dengan Teheran tentang asal partikel uranium diperkaya hingga kemurnian 83,7 persen alias sangat mendekati tingkat uranium nan dipakai untuk senjata, di pabrik pengayaan Fordow.
Di bawah perjanjian nan ditandatangani berbareng enam kekuatan besar dunia, Iran telah mengendalikan program nuklirnya dengan hadiah support dari AS, Uni Eropa, dan hukuman PBB.
Berita lain dengan Judul: Iran bantah lakukan pengayaan uranium di atas 60 persen
Tetapi mantan Presiden AS Donald Trump mengingkari kesepakatan itu dan memulihkan hukuman keras AS pada 2018. Hal ini mendorong Iran melanggar pemisah nuklir nan ditetapkan dalam kesepakatan itu sekitar setahun kemudian.
"Para pihak tidak memenuhi komitmen mereka dalam kesepakatan nuklir 2015, sehingga Iran memutuskan untuk mengurangi komitmennya," kata Eslami.
Eslami mengatakan produksi uranium Iran mencapai 60 persen.
Iran mengabaikan penyelidikan bertahun-tahun IAEA mengenai jejak uranium nan ditemukan di tiga letak nan tidak disebutkan sehingga mendorong Dewan Gubernur PBB nan beranggotakan 35 negara mengeluarkan sebuah resolusi pada pertemuan triwulan terakhirnya November lampau agar Teheran segera kooperatif dengan penyelidikan tersebut.
Kerja sama itu belum terwujud dan Grossi berambisi pertemuan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi membantu memuluskan jalan untuk mengakhiri kebuntuan, kata para diplomat di Eropa.
Berita lain dengan Judul: Menlu Iran: Peluang hidupkan perjanjian nuklir tidak selamanya terbuka
Sumber: Reuters
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023