Kepala Bnn: Kemiskinan Bukan Alasan Jadi Bagian Sindikat Narkoba - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom menegaskan bahwa kemiskinan bukan merupakan argumen untuk menjadi bagian sindikat kejahatan narkoba.
Saat berjumpa langsung dengan masyarakat Kampung Kiapang, Jakarta, Kamis (8/5), dia mengatakan kemiskinan, pengangguran, dan kepadatan kediaman menjadi kombinasi rentan yang kerap dimanfaatkan oleh jaringan sindikat narkoba untuk merekrut kaki tangan dari kalangan masyarakat kelas bawah.
“Bagaimana bangsa dan negara ini mampu dibangun, jika kita tetap menjadi bagian dari sindikat kejahatan ini," kata Komjen Pol. Marthinus, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Ia pun mengingatkan bahwa Pemerintah sedang bermimpi untuk mewujudkan cita-cita luhur, ialah Indonesia Emas 2045. Hal itu tidak bakal terwujud andaikan tidak dimulai dari sekarang dan tetap ada penduduk yang menjadi bagian dari sindikat kejahatan narkotika.
Kampung Kiapang merupakan satu dari sekian banyak kampung yang dikenal sebagai wilayah rawan peredaran gelap narkoba.
Di tengah keterbatasan ekonomi dan sempitnya kesempatan hidup, sebagian penduduk Kampung Kiapang terseret dalam lingkaran gelap narkoba. Bukan lantaran keinginan, melainkan lantaran himpitan hidup yang tak memberi banyak pilihan.
Melihat kondisi tersebut, BNN sebagai lembaga pionir dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) datang langsung di tengah masyarakat Kampung Kiapang.
Kehadiran dilakukan dengan aktivitas Bakti Sosial dan Deklarasi Damai yang diinisiasi oleh BNN Provinsi DKI Jakarta.
Dalam kegiatan, BNN berupaya melakukan pendekatan humanis guna menggugah kesadaran masyarakat bakal ancaman narkoba, sekaligus mendorong keterlibatan aktif penduduk Kampung Kiapang dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan bersih dari penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika.
Kepala BNN pun membujuk masyarakat Kampung Kiapang untuk bangkit dari keterpurukan tanpa mesti merusak masa depan anak-anak mereka dengan upaya gelap narkoba.
“Kita mesti bekerja keras. Mungkin hari ini kita sedang hidup dalam cengkeraman kemiskinan, hidup di gubuk-gubuk. Tapi ingat, jangan menambah parahnya kondisi itu dengan jual beli narkoba dan merusak generasi-generasi kita," tuturnya.
Pernyataan tegas Kepala BNN tersebut menjadi momentum krusial yang membangkitkan kesadaran kolektif warga. Sebagai corak komitmen nyata, masyarakat Kampung Kiapang secara terbuka mendeklarasikan diri sebagai golongan yang menolak segala corak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Ikrar itu menegaskan tekad penduduk untuk menjadikan Kampung Kiapang sebagai lingkungan yang aman, sehat, dan bersih dari pengaruh narkoba, sekaligus membuktikan bahwa perubahan mampu dimulai dari kesadaran bersama, apalagi di tempat yang selama ini dicap sebagai "Kampung Narkoba".
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: