Jakarta (BERITAJA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut Presiden Prabowo Subianto memastikan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup dari APBN.
Walaupun demikian, Dadan enggan menjelaskan detailnya, lantaran urusan anggaran di luar kewenangannya.
“Itu tadi wartawan disuruh keluar kan? Bapak (Presiden, red.) menceritakan efisiensi yang dilakukan, tetapi saya gak boleh ceritakan,” kata Kepala BGN saat ditemui selepas sidang kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1).
Dalam sidang kabinet yang berjalan tertutup, Presiden mengumumkan keahlian negara membiayai Makan Bergizi Gratis.
“Tadi, kami dikasih tahu, makanya tepuk tangan acapkali di dalam, lantaran rupanya duit itu ada. Sebetulnya itu rahasia, makanya wartawan disuruh keluar. Ada itu, ada sekali. Ini masalah efisiensi penggunaan anggaran. Ada perihal yangmampu diefisiensikan, tetapi detailnya itu ada di Presiden dan Menteri Keuangan yang siapkan,” sambung Kepala BGN.
Dalam kesempatan yang sama, Dadan juga memastikan anggaran untuk Makan Bergizi Gratis tidak menggunakan dana-dana CSR BUMN ataupun hibah-hibah asing.
Baca juga: PCO: Program MBG tanggungjawab negara, bukan paksaan
Baca juga: Bukan hanya susu, banyak pengganti sumber protein untuk gizi anak
“CSR tidak digunakan untuk makan bergizi, tetapi (untuk) menyiapkan prasarana yang bakal menjadi mitra Badan Gizi. SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) tetap dari kami. Dipastikan semua itu (anggaran MBG, red.) dari APBN ya,” kata Dadan.
Sementara itu, mengenai support asing untuk program MBG, Dadan menyebut negara-negara mitra Indonesia hanya bakal memberikan support training dan pendampingan teknis.
“Nggak ada namanya Makan Bergizi Gratis dari negara asing. Gak ada! Murni ini Pemerintah Indonesia, negara kepada rakyatnya,” ujar Kepala BGN.
Anggaran untuk MBG dialokasikan sebesar Rp71 triliun untuk periode Januari sampai dengan April 2025 dengan sasaran penerima faedah sebesar 3 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Namun, penerima makan bergizi ditargetkan terus bertambah menjadi 6 juta orang pada periode April-Agustus 2025, kemudian 15-17 juta orang pada Agustus-September 2025. Akhir 2025, Presiden menargetkan MBG dapat dinikmati oleh 82,9 juta orang.
Oleh lantaran itu, anggaran untuk makan bergizi cuma-cuma perlu ditambah seiring dengan bertambahnya jumlah penerima.
“Bapak (Presiden) mau akhir 2025 itu 82,9 juta (orang) sudah terima (makan bergizi), dan anggaran sudah disiapkan Bapak (Presiden). Kalau mulai September, dikejar sejumlah itu (82,9 juta, butuh) Rp100 triliun. Tetapi, jika misalnya dikejar berjenjang mulai Oktober, November, itumampu kurang dari itu. (Butuh) Rp100 T jika dari September,” kata Dadan menjelaskan kebutuhan anggaran MBG sampai akhir 2025.
Dia melanjutkan, ke depannya ialah pada periode Januari-Desember 2026 anggaran MBG mencapai Rp400 triliun, lantaran jumlah penerimanya sebanyak 82,9 juta orang.
Baca juga: BGN berkeinginan sukseskan Makan Bergizi Gratis meski kekurangan SDM
Baca juga: Presiden percaya keahlian akademis anak-anak meningkat berkah MBG
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan