Kemensos "tracing" Ahli Waris Korban Longsor Di Gontor Jateng - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Sosial (Kemensos) sedang melakukan pencarian tracing ahli waris korban longsor di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Sabtu, pencarian alias tracing terhadap mahir waris dan korban luka akibat peristiwa itu sedang dilakukan untuk pemberian santunan.
"Tim Kemensos melakukan asesmen, verifikasi dan tracing mahir waris dan korban terdampak untuk rencana pemberian santunan," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.
Ia mengatakan Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Magelang telah berkoordinasi untuk asesmen kebutuhan para korban.
Baca juga: BNPB: Korban tanah longsor di Balikpapan dalam pendampingan petugas
Selanjutnya, pendistribusian support Kemensos dilakukan dengan Gudang Dinsos Kabupaten Magelang.
"Bantuan yang telah didistribusikan, ialah kasur 30 lembar, dan selimut 30 lembar," imbuh Mensos.
Tanah longsor terjadi di area belakang Gedung Aligarh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam pada Jumat (25/4) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kejadian bertepatan dengan waktu mandi para santri yang bersiap untuk melaksanakan salat Jumat. Saat itu merupakan jam padat antrean mandi di letak kejadian.
Baca juga: BNPB: Tana Toraja tanggap darurat musibah longsor
Tanpa diduga, tanah di bawah penampungan air yang terletak di belakang bilik mandi mengalami longsor.
Akibatnya, tembok penampungan air yang berada di atasnya ikut roboh dan pada saat bersamaan, santri yang sedang mengantre mandi dan mandi tertimpa tembok tersebut.
Kejadian itu segera diketahui oleh para ustadz dan pengurus pondok segera melaporkan kejadian kepada pihak-pihak mengenai untuk melakukan pengamanan serta pemindahan para korban ke Rumah Sakit Merah Putih Magelang.
Akibat peristiwa itu, 29 santri menjadi korban. Empat di antaranya meninggal dunia, ialah Rayfhan z, Wildan Syifaul Haq, Bima Arya Sanjaya, dan Muhammad Fadhil Hanafi. Di samping itu, 25 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Jalan pengganti di Tangerang amblas 30 meter akibat pergerakan tanah
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: