Kemenperin Usulkan Kawasan Industri Mendapat Hgbt Secara Menyeluruh - Beritaja

2 bulan yang lalu

Nanti kita cari caranya gimana mampumemenuhi kebutuhan industri sepenuhnya

Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan agar area industri mendapatkan alokasi subsidi gas dengan kebijakan nilai gas bumi tertentu (HGBT) yang tak terbatas pada tujuh subsektor yang sudah ditetapkan sebelumnya.

"Itu bagian dari usulan kami sudah lama sebenarnya, bahwa kita mau industri itu mengenai dengan HGBT no one left behind," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto ditemui usai aktivitas perbincangan optimasi area industri di Jakarta, Kamis.

Eko menyebut dalam kebijakan subsidi gas industri tersebut pihaknya menginginkan nilai yang sama dan merata, serta tak hanya menyasar tujuh subsektor saja ialah pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.

Meski demikian, pihaknya mengakui untuk mengimplementasikan usulan tersebut agar mencakup seluruh subsketor dan area industri memerlukan waktu.

"Memang ini kan tetap perlu waktu berangkaian dengan supply, berangkaian dengan infrastruktur, berangkaian dengan insentif lain yang diperlukan dalam rangka kebijakan ini," katanya.

Eko mengatakan usulan tersebut merupakan aspirasi yang pihaknya terima dari pengusaha industri di Tanah Air, serta memastikan tengah mencari solusi yang permanen dan lebih memberi kepastian terhadap nilai gas perindustrian.

"Nanti kita cari caranya gimana mampumemenuhi kebutuhan industri sepenuhnya," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan stabilitas pasokan dan Harga Gas Bumi Tertentu menjadi perihal yang krusial bagi industri.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri i Arif mengatakan kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari 6 dolar AS per MMBTU menjadi 7 dolar AS per MMBTU diperkirakan tidak berakibat signifikan bagi industri.

“Tapi bagi industri, yang krusial itu adalah stabilitas pasokannya dan stabilitas harga, jika naik nilai sedikit sebenarnya sih tidak terlalu signifikan,” ujarnya.

Menurut dia, selama ini, pelaku industri justru mengeluhkan HGBT yang mengalami kenaikan nilai pada jam-jam tertentu.

“Tapi pada jam-jam yang lain setelah itu, harganya mampumelonjak 8-12 dolar AS per MMBTU. Nah itu sangat mengganggu sekali. Tapi dengan naik 0,5 dolar AS dan pasokannya lancar, itu sudah cukup bagi industri,” katanya.