Kemenkum Optimalisasi Penyelesaian Sertifikasi Merek - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Hukum (Kemenkum) sukses mengoptimalkan penyelesaian sertifikasi merek dengan menuntaskan sebanyak 11.074 arsip dalam lima hari kerja.

Kepala Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Merek Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum Ranie Utami Ronie menyebut langkah tersebut merupakan bentuk komitmen DJKI untuk memberikan jasa optimal bagi masyarakat.

“Kami bekerja keras memastikan seluruh arsip terselesaikan tepat waktu agar jasa pendaftaran merek dapat melangkah tanpa hambatan,” kata Ranie dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan program optimasi diawali dengan training bagi pegawai yang untuk sementara diperbantukan menyelesaikan sertifikat merek.

Kemudian, seluruh pegawai khususnya Tim Kerja Sertifikasi di Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Merek serta sejumlah pemeriksa merek mengerjakan program optimasi dengan pertimbangan dan sasaran yang lebih tinggi.

Direktur Merek dan Indikasi Geografis DJKI Kemenkum Hermansyah Siregar menjelaskan program optimasi tidak hanya bermaksud menyelesaikan tunggakan, tetapi juga menciptakan sistem yang lebih efisien di masa mendatang.

Untuk mencegah penumpukan dokumen, kata dia, pengawasan ketat dilakukan oleh Kepala Subdirektorat mengenai yang wajib memberikan laporan berkala kepada Direktur Merek dan Indikasi Geografis.

Selain itu, Hermansyah secara langsung dan berkala memantau progres sertifikasi melalui sistem e-Proline untuk memastikan seluruh proses melangkah lancar.

Ia menyampaikan bahwa pengembangan tersebut bermaksud agar proses sertifikasi merek dapat dilakukan secara lebih efisien.

"Sebelumnya, kami memang terkendala dengan jaringan yang terkadang tidak stabil sehingga penyelesaian sertifikat terganggu dan tidak sesuai jadwal,” kata Hermansyah.

Dirinya menilai upaya optimasi menunjukkan kesungguhan DJKI dalam mendukung pelaku upaya yang berjuntai pada perlindungan merek untuk keberlanjutan upaya mereka.

Program tersebut, menurutnya, juga menjadi bagian dari komitmen DJKI untuk menciptakan jasa pendaftaran merek yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel.

Hermansyah menegaskan bahwa penemuan yang dilakukan tersebut bukan hanya untuk menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga untuk mencegah halangan serupa di masa mendatang.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sekaligus memastikan seluruh proses sesuai dengan semangat reformasi birokrasi,” ujarnya.

DJKI optimistis jasa pendaftaran dan sertifikasi merek di Indonesia bakal semakin baik dan efisien, yang selaras dengan visi DJKI dalam mendukung penguatan ekosistem kekayaan intelektual di Indonesia.

Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025