Jakarta (BERITAJA.COM) - Kementerian Investasi/BKPM sedang menyempurnakan izin mengenai persampahan setelah sebelumnya pengelolaan sampah termasuk dalam daftar prioritas investasi hijau nan ditetapkan pemerintah.
"Kementerian investasi tetap terus menyempurnakan izin mengenai investasi persampahan dan ini butuh pertimbangan nan matang," ujar Direktur Perencanaan Infrastruktur Kementerian Investasi/BKPM Moris Nuaimi dalam keterangan nan diterima di Jakarta, Rabu.
Moris mengatakan pihaknya memandang bahwa kesempatan investasi hijau dan kesiapan pihak penerima dalam menjalankan kepercayaan tersebut sudah terbentuk dengan baik.
"Inisiasi berdikari dan upaya dari sektor privat salah satunya Waste4Change seperti ini dapat menguatkan sumber pendanaan dari banyak aliran. Terlebih, jika kita ketahui bahwa pemerintah wilayah dan penanammodal sudah bersedia memfasilitasi," tambah Moris.
Menurut Moris, inisiasi berdikari tersebut adalah contoh nan bisa ditiru oleh pemerintah wilayah lain dan penyedia jasa pengelolaan sampah lainnya untuk bergerak lebih gesit dalam menggali lebih banyak investasi hijau untuk dapat mewujudkan lingkungan Indonesia nan lebih berkelanjutan.
Investasi hijau dalam sektor persampahan dilakukan untuk dapat membantu penanganan sampah di Indonesia melalui peningkatan prasarana alias akomodasi dan peralihan sumber daya serta mewujudkan penyelenggaraan ekonomi melingkar nan difokuskan untuk mengurangi timbunan sampah sedari awal.
Berita lain dengan Judul: Konsep "zero waste" jadi solusi paling realistis untuk tangani sampah
Survei Global Sustainable Investment Alliance (GSIA) pada 2021 menyatakan aset investasi hijau di negara berkembang mempunyai potensi pertumbuhan hingga 30,7 triliun dolar AS.
Selain itu GSIA juga mencatat dibutuhkan total investasi modal sebesar 18 miliar dolar AS di bagian teknologi dan 22 miliar dolar AS di bagian jasa pada rentang tahun 2017 hingga 2040 untuk mengatasi tantangan dalam mengubah praktik upaya menuju Skenario Perubahan Sistem pada pengelolaan sampah dan daur ulang nan efektif berasas laporan NPAP.
Angka tersebut memungkinkan angan untuk dapat menangani masalah sampah nan ada.
Sementara itu, peran aktif penanammodal dan pemilik modal sangat krusial dalam mengpetunjukkan pelaku upaya untuk lebih tanggap dalam memandang kesempatan upaya hijau nan selaras dengan alam, salah satunya persampahan.
Berdasarkan info Systemiq & Delterra di tahun 2022, 97 persen pendanaan sampah di Indonesia tetap mengandalkan iuran sampah dari rumah ke rumah (door-to-door fee collection).
Berita lain dengan Judul: Insinerator sampah hasilkan emisi lebih besar dibanding PLTU batu bara
Sedangkan negara nan lebih maju sudah meninggalkan metode tersebut dan beranjak pada iuran sampah sebagai pajak dan iuran sampah nan termasuk pada biaya langganan utilitas.
Beberapa perihal mengenai support pada pengelolaan sampah tentu perlu ditingkatkan, baik dari segi teknis maupun pembiayaan, seperti tertulis dalam info tersebut.
Mengurangi aktivitas membakar dan mengubur sampah, menjalankan TPS 3R dan akomodasi pengelolaan sampah lainnya secara jeli dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran bakal pentingnya retribusi sampah, adalah perihal nan bisa mulai ditingkatkan.
Dalam perihal ini pemerataan akomodasi bukan lagi masalah utama, tapi gimana memastikan akomodasi pengelolaan sampah melangkah optimal.
"Kota Bekasi setiap harinya kudu berjibaku mengelola tempat pengolahan sampah terbesar bagi beberapa wilayah sekitarnya," jelas Reny Hendrawati selaku Staf Ahli Wali Kota Bekasi bagian Ekonomi Pembangunan.
Reny mengatakan pihaknya sangat mendukung terselenggaranya pengelolaan sampah bertanggung jawab nan didorong oleh investasi hijau, sehingga dapat tercipta penanganan sampah nan lebih optimal di Kota Bekasi, seperti menjalankan pengolahan 500 ton sampah ke akomodasi daur ulang.
"Kota Bekasi menyambut investasi hijau dan skema pendanaan nan tepat untuk mendukung terwujudnya Bekasi nan bersih dan asri," tambah Reny.
Berita lain dengan Judul: Indonesia canangkan aktivitas menambang sampah di TPA
Berita lain dengan Judul: Menteri LHK berambisi Adipura ciptakan kota-kota teduh di Indonesia
Berita lain dengan Judul: Taman Margasatwa Ragunan kembangkan pengelolaan sampah jadi kompos
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023