Perlu saya sampaikan di sini, meskipun inflasi wilayah masing-masing cukup rendah, namun upaya-upaya konkret (pengendalian inflasi) tetap dilaksanakan
Jakarta (BERITAJA.COM) - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengimbau pemerintah wilayah (pemda) untuk mengendalikan inflasi menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriah lantaran berpotensi menimbulkan kenaikan nilai bahan pangan.
“Perlu saya sampaikan di sini, meskipun inflasi wilayah masing-masing cukup rendah, namun upaya-upaya konkret (pengendalian inflasi) tetap dilaksanakan (oleh pemda) agar kita tidak lengah,” ujar Tomsi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin, sebagaimana dikutip dari siaran pers.
Saat ini, kata dia, hasil pemantauan dan pertimbangan dari Kemendagri terhadap 514 pemda, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, menunjukkan sebanyak 173 pemda belum melakukan upaya konkret pengendalian inflasi.
Dalam pengendalian inflasi, Kemendagri mendorong pemerintah wilayah untuk melakukan sembilan upaya konkret. Di antaranya, mencakup pemantauan nilai dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah, menjaga kesiapan pasokan bahan pokok dan peralatan penting, serta perencanaan aktivitas menanam.
Selain itu, upaya lainnya adalah melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan pemasok agar tidak menahan barang, serta berkoordinasi dengan wilayah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan.
Di samping itu, wilayah juga dapat merealisasikan shopping tidak terduga (BTT) untuk support pengendalian inflasi serta memberikan support transportasi dari APBD.
Kemudian, Tomsi meminta pula jejeran pemda untuk menyampaikan laporan harian mengenai upaya nan telah mereka lakukan dalam mengendalikan inflasi sekaligus perkembangan inflasi di wilayah masing-masing kepada Kemendagri.
Lalu, tambah dia, pemda juga perlu menyisir dan memonitor keberadaan bahan-bahan pokok di wilayah masing-masing.
Ia berpandangan kesiapan bahan pangan perlu dihitung secara jeli mengenai dengan kebutuhan daerah, terutama menjelang bulan Ramadhan nan membikin kesiapan stok pangan rentan bermasalah.
“Perlu kita ketahui bahwa Hari Raya Lebaran ini merupakan perpindahan alias pergeseran manusia nan terbesar, selain di China. Pergeseran dengan puluhan juta (orang) dari satu kota ke kota lain nomor dua di bumi ini, (terjadi) di tempat kita ini. Oleh karena itu, tolong dihitung betul dan dimohon data-datanya baik stok maupun kekurangannya,” ucapnya.
Dia menambahkan Kemendagri beserta jejeran kementerian/lembaga lainnya senantiasa berkomitmen dalam mengendalikan inflasi.
Untuk melaksanakan upaya itu, lanjut dia, pemerintah wilayah diminta dapat membantu pemerintah pusat dengan memberikan support info mengenai perkembangan nilai dan upaya penanganan inflasi di wilayah masing-masing. Dukungan info tersebut juga kudu dilaporkan tepat waktu.
“Dengan pelaporan info tepat waktu, rapat koordinasi nan bakal dilaksanakan di tingkat pusat dapat juga dilaksanakan tepat waktu,” ucap dia.
Berita lain dengan Judul: Mendagri penghargaan Wali Kota Tanjungpinang bisa mengendalikan inflasi
Berita lain dengan Judul: Tito minta pemerintah wilayah pastikan ketercukupan pasokan pangan
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023