Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI mendukung beragam upaya lembaga filantropi untuk meningkatkan derajat dan martabat manusia di Indonesia.
"Al-Quran diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) dan diakhiri dengan Qul a'udzu birabbin naas (Katakanlah saya berlindung kepada Tuhan manusia). Ini menunjukkan visi agama-agama yang universal ialah humanitarianisme, humanity, insaniah, dan kemanusiaan," kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur dalam aktivitas Indonesia Humanitarian Summit 2024 di Jakarta, Kamis.
Selaras dengan dukungannya, Waryono juga mengingatkan pentingnya transparansi pengelolaan biaya umat yang dipercayakan kepada lembaga filantropi.
Ia menilai pengelolaan biaya umat merupakan bagian dari Islam, dimana pada praktiknya terdapat istilah istislam, yang artinya penyerahan diri secara total.
Baca juga: Kemenag paparkan upaya filantropi amal dan wakaf Indonesia pada IF20
Artinya, lanjut Waryono, keterbukaan lembaga filantropi kepada audit publik merupakan bentuk tertinggi dari keberislaman.
"Ketika kita sudah berada di level istislam, maka tidak ada apapun yang membikin kita sakit hati. Ini berfaedah levelnya sudah sangat tinggi, seperti malaikat yang tidak lagi bertanya kenapa Allah memerintahkan hal-hal yang terasa sulit," ujarnya.
Waryono mengpenghargaan langkah dari lembaga-lembaga amal di Indonesia yang berani mengatakan tata kelola zakatnya, salah satunya adalah Dompet Dhuafa yang berani menyampaikan tanggungjawabnya kepada publik mengenai biaya yang diamanahkan.
Menurut dia, lembaga-lembaga kemanusiaanmampu berdiri atas izin dari negara. Oleh karena itu lembaga-lembaga tersebut mempunyai tanggungjawab moral untuk menyampaikan apa yang sudah dilakukannya kepada masyarakat.
Baca juga: Kemenag: Lembaga Amil Zakat tak masuk daftar 176 filantropi PPATK
"Salah satu corak tanggung jawab kita kepada masyarakat, negara, dan lebih tinggi lagi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), adalah kesediaan kita untuk menyampaikan apa yang kita lakukan kepada publik, terutama ketika itu menyangkut amanah publik," tambahnya.
Lembaga filantropi, lanjut Waryono, juga mempunyai andil yang besar dalam peningkatan derajat dan martabat bangsa Indonesia, salah satunya dalam upaya pengurangan kemiskinan.
Maka dari itu, Waryono mendorong kepada seluruh lembaga filantropi di Indonesia, termasuk Dompet Dhuafa, untuk menjaga agar tetap berkomitmen dalam melakukan beragam aktivitas kemanusiaan di Indonesia.
Baca juga: Dompet Dhuafa: Zakat dimungkinkan untuk biayai Makan Bergizi Gratis
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya