Port au Prince (BERITAJA.COM) - Organisasi kemanusiaan Medecins Sans Frontieres (MSF) menutup sementara rumah sakit mereka di Cite Soleil, Port au Prince, Haiti, akibat kekerasan geng nan terus menakut-nakuti keselamatan pasien dan staf, kata ahli bicara MSF kepada Reuters pada Rabu (8/3).
Kekerasan antargeng bersenjata nan mulai merambah wilayah baru di ibukota Haiti dan kota sekitarnya menyebabkan naiknya kasus penculikan, sehingga memaksa beberapa sekolah tutup.
Manager komunikasi lapangan MSF Alexandre Marcou mengatakan bahwa setelah penutupan rumah sakit Cite Soleil, nan merupakan wilayah miskin di dekat Port au Prince, mereka hanya bakal mempunyai satu rumah sakit swasta dan satu pusat operasi MSF, nan apalagi kali ini sedang mengurangkan operasinya.
Marcou mengatakan bahwa seorang anak nan tengah dirawat dengan support oksigen telah tewas di ruang keamanan rumah sakit tersebut setelah dievakuasi ke sana demi menghindari baku tembak di sekitar gedung.
Kemudian, seorang laki-laki berumur 70 tahun juga tertembak di seberang rumah sakit saat bakal menyeberang jalan di tengah kekerasan nan berlanjut.
"Karena bentrok teritorial, salah satu grup memutuskan melarang orang menyeberang, dan lantaran itulah mereka menembak," kata Marcou.
Sementara itu, penasihat medis MSF Vincent Harris mengatakan bahwa personel mereka kudu bekerja di tengah kekerasan nan terjadi hanya ratusan meter dari rumah sakit mereka.
"Walaupun rumah sakit kami tidak diserang langsung, kami turut menjadi korban sejak rumah sakit kami ada di garis depan (kekerasan antargeng)," kata Harris.
Awal tahun ini, sebuah rumah sakit umum nan disokong MSF di selatan ibu kota Haiti terpaksa tutup setelah seorang pasien tertembak meninggal saat keluar ruang IGD.
MSF terus mengoperasikan sebuah pusat trauma di dekat Port au Prince untuk menangani korban penembakan dan kekerasan seksual, nan menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi salah satu strategi geng bersenjata untuk menyebarkan ketakutan pada penduduk sipil.
Organisasi tersebut juga menyelenggarakan klinik berjalan, pusat darurat untuk kejadian ppetunjuk, klinik untuk ibu mengandung dan bayi, dan pusat penanganan kolera, nan wabahnya mulai menurun sejak terjadi Oktober lalu. menurut Marcou.
Marcou menegaskan bahwa MSF tidak bakal hengkang dari Haiti dan mereka bakal meningkatkan operasinya di negara tersebut andaikan diperlukan, walaupun mengakui mereka tidak bisa terus beraksi andaikan staf dan pasien rumah sakitnya tidak kondusif dari kekerasan geng.
Sumber: Reuters
Berita lain dengan Judul: OAS berkeinginan bantu Haiti atasi kekerasan geng kriminal
Berita lain dengan Judul: Sekolah di Haiti belum bebas dari serangan geng kriminal
Berita lain dengan Judul: AS kutuk gelombang kekerasan dan pelanggaran HAM di Haiti
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023