Kehadiran Danantara Memungkinkan Bri Lebih Adaptif Dan Agile - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Hery Gunardi menilai bahwa keberadaan BPI Danantara, yang sekarang resmi menaungi perusahaan-perusahaan BUMN, memungkinkan BRI menjadi lebih adaptif dan agile serta mempunyai elastisitas pengelolaan bisnis.
“Dengan demikian BRI diharapkan dapat meningkatkan daya saing dunia dan lebih kompetitif dalam menghadapi beragam tantangan pasar,” kata Hery saat konvensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.
Walaupun saat ini secara umum BRI sudah berada di bawah Danantara, Hery memastikan bahwa jasa operasional maupun upaya perbankan melangkah normal. Nasabah tetap dapat menikmati jasa terbaik dari BRI.
“Jadi, sebenarnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan,” ujar dia.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah mengumumkan struktur kepengurusan yang lengkap. Hery mengatakan, badan sovereign wealth fund (SWF) ini mempunyai struktur organisasi yang berlapis serta mempunyai tim yang ahli dan kompeten sesuai bidangnya.
“Oleh lantaran itu, kami percaya Danantara bakal dikelola dengan ahli dan bakal membawa faedah yang lebih baik untuk BRI, untuk BUMN, untuk negara, dan juga untuk masyarakat,” kata Hery.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi beserta jejeran baru lainnya diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 24 Maret 2025 dan dapat melaksanakan tugas dan kegunaan dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan OJK.
Pada Rabu (28/4), BRI melaporkan keahlian finansial dengan perolehan untung bersih secara konsolidasi sebesar sebesar Rp13,80 triliun pada periode triwulan pertama 2025, dengan aset mencapai Rp2.098,23 triliun alias tumbuh 5,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Diberitakan sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani mengatakan sebanyak 844 badan upaya milik negara (BUMN) telah resmi berasosiasi ke Danantara Indonesia.
"Sejak di-launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia," ujar Rosan di aktivitas Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (28/4).
Ia mengatakan sebanyak 844 perusahaan BUMN itu, juga mencakup anak perusahaan, cucu perusahaan, hingga cicit perusahaan.
Sehingga, saat ini pihaknya mampu melakukan konsolidasi untuk bertumbuh berbareng secara berjenjang demi berakibat besar terhadap perekonomian Indonesia.
"Ada anak (perusahaan BUMN), cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi, jadi total itu ada 844 perusahaan. Itu sudah resmi berada di Danantara sejak 21 Maret 2025. Jadi, kami mampu melakukan konsolidasi, dan kami sudah lakukan secara bertahap, bersama-sama terhadap yang besar-besar, yang mempunyai akibat besar terhadap perekonomian," ujar Rosan.
Baca juga: Diisi manajemen baru, BRI bakal lakukan transformasi di sisi "funding"
Baca juga: BRI: Tarif AS diproyeksikan tak berakibat signifikan untuk upaya BRI
Baca juga: BRI raih untung bersih Rp13,80 triliun pada triwulan I-2025
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: