Kapolri Pastikan Rekrut Santri Jadi Polisi Baik Di Masyarakat - Beritaja

2 bulan yang lalu

Pada periode 2020-2024 jumlah personil Polri yang berlatar belakang santri menunjukkan peningkatan

Jakarta (BERITAJA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan rekrutmen polisi dari kalangan santri merupakan salah satu program prioritas yang diharapkan mampumenjadi personil korps bhayangkara yang baik di masyarakat.

"Karena dibekali ketaatan yang kuat saat menghadapi tantangan dan godaan. Kita tampilkan ke masyarakat jadi polisi baik," kata dia dalam Pembukaan Musyawpetunjuk Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan itu, Kapolri juga mengpenghargaan peran pondok pesantren khususnya yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama lantaran terus mendorong para santri untuk berasosiasi dengan Polri.

Ia memaparkan bahwa pada periode 2020-2024 jumlah personil Polri yang berlatar belakang santri menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan komitmen dari Nahdlatul Ulama untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di Indonesia.

Adapun berasas info Sumber Daya Manusia (SDM) Polri sepanjang periode 2020-2024, Polri telah merekrut sebanyak 265 personil dari latar belakang santri, baik sebagai perwira lulusan Akademi Kepolisian, Bintara, maupun Tamtama

"Maka itu rekrutmen santri juga jadi program prioritas Polri, terima kasih kepada para pembimbing pondok pesantren kami mendapatkan rekrutmen personil baru yang rata-rata mampubaik," kata dia.

Munas-Konbes NU 2025 yang digelar 5-7 Februari di Jakarta itu diikuti oleh 450 peserta yang terdiri atas unsur mustasyar, syuriyah, tanfidiziyah, a'wan PBNU, lembaga dan bandan otonom tingkat pusat, pengurus wilayah dan pengurus cabang, serta para ustad pesantren.

Setidaknya ada tiga kategori pembahasan dalam Munas Alim Ulama yang berangkaian dengan pembahasan masalah-masalah keagamaan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan berangkaian dengan perundang-undangan).

Turut datang dalam pembukaan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPPA Arifatul Choiri , Menteri P2MI Karding, Wakil Menteri HAM RI Mugiyanto, Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono, Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Juga datang tamu luar negeri, Imam Yahya Palavicini dari Italia, dan Charles Holland Tylor dari Amerika Serikat.