Banjarmasin (BERITAJA.COM) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan program rehabilitasi rumah tidak layak huni di 13 kabupaten/kota provinsi setempat sebanyak 47 unit rumah pada 2023.
Menurut Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Murjani di Banjarmasin, Kamis, rehabilitasi rumah tidak layak huni ini bagi penduduk tidak bisa nang diusulkan pemerintah kabupaten/kota.
Dinyatakan dia, rehabilitasi nang merupakan program perlindungan dan agunan sosial tersebut dengan prioritas atap, lantai, tembok dan akomodasi mandi cuci kakus (MCK).
Dinyatakan dia, program ini pun sudah disosialisasikan kepada pihak pemerintah kabupaten/kota untuk dapat menyatukan pemahaman tentang program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni, bersih dan sehat.
Sekalian pemerintah provinsi, ungkap dia, menginformasikan tahapan aktivitas verifikasi calon penerima support rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di kabupaten/kota masing-masing.
"Karena pengajuan proposal calon penerima faedah dan permohonan support program ini diajukan Dinsos Kabupaten/Kota dan diteruskan ke Dinsos Provinsi," ujarnya.
Menurut Murjani, pihaknya mau menyampaikan pula bahwa usulan tersebut ditindaklanjuti dengan langkah pengecekan info sesuai dengan pedoman info terpadu.
Kemudian memverifikasi calon family penerima faedah di 13 Kabupaten/Kota se-Kalsel, hingga terpilih sebanyak 47 unit rumah tersebut.
Adapun rinciannya, yakni, di Kota Banjarmasin 5 unit, Kota Banjarbaru 4 unit, Kabupaten Banjar 7 unit, Tapin 4 unit, Hulu Sungai Selatan 4 unit, Hulu Sungai Tengah 4 unit, Hulu Sungai Utara 3 unit, Balangan 3 unit, Tanah Laut 3 unit, Tanah Bumbu 3 unit, Kotabaru 3 unit dan Barito Kuala 4 unit.
Dijelaskan dia, program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni ini sebagai bagian penanganan fakir miskin alias penanggulangan kemiskinan dilaksanakan secara terpetunjuk, terpadu dan berkepanjangan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah wilayah dan masyarakat.
“Dalam Basis Data Terpadu (BDT) Kalsel menyebut jumlah masyarakat miskin di Kalsel pada 2023 sebanyak 1.414.675 jiwa, dengan jumlah family sebanyak 537.368 KK,” ungkap Murjani.
Data tersebut, dikatakan Murjani, menunjukkan bahwa di Kalsel tetap cukup banyak orang miskin, perihal ini merupakan masalah sosial nang kudu mendapatkan prioritas utama untuk ditanggulangi secara sinergisitas oleh semua pihak.
"Termasuk memberikan support untuk rehabilitasi rumah mereka untuk layak huni," demikian kata Murjani.