Jenis Dan Gejala Menopause Wanita: Kenali Perubahannya Pada Tubuh Anda - Beritaja

Albert Michael By: Albert Michael - Thursday, 27 February 2025 07:29:03

Jakarta (BERITAJA) - Sebagian besar wanita sudah tidak asing lagi dengan istilah menopause. Secara umum, menopause merujuk pada fase kehidupan seorang wanita ketika siklus menstruasi berakhir secara permanen, yang menandakan berakhirnya masa reproduksi alias kesuburan.

Kondisi ini secara alamiah kerap terjadi pada usia tua ialah 45 - 55 tahun, namun dalam beberapa kasus, menopause mampu datang lebih awal alias dipicu oleh aspek medis tertentu.

Perubahan hormon selama menopause juga dapat menyebabkan beragam indikasi bentuk dan emosional, seperti gangguan tidur dan perubahan suasana hati.

Namun, tidak semua wanita mengalami indikasi menopause dengan langkah yang sama, sehingga menopause terbagi dalam beberapa jenis.

Baca juga: Dokter kandungan sarankan wanita menopause giat latihan beban

1. Menopause alami

Menopause alami terjadi ketika ovarium secara berjenjang berakhir memproduksi hormon estrogen dan progesteron.

Biasanya, proses ini berjalan secara perlahan dalam beberapa tahun, dimulai dengan fase perimenopause, yang ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur lantaran kadar hormon sudah menurun.

Setelah satu tahun penuh tanpa menstruasi, seorang wanita dinyatakan memasuki masa menopause.

Gejala umum dari menopause alami kerap terjadi rasa panas, gangguan tidur, kekeringan pada vagina, dan perubahan suasana hati.

Baca juga: Perubahan pola makan dapat meringankan indikasi menopause

2. Menopause dini

Menopause awal terjadi ketika seorang wanita mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan, aspek genetik, kelainan kromosom seperti sindrom Turner, gangguan autoimun, alias paparan toksin tertentu.

Wanita yang mengalami menopause awal lebih berisiko terkena osteoporosis dan penyakit jantung lantaran tubuh kehilangan estrogen lebih awal dibandingkan wanita lainnya.

Gejala yang muncul serupa dengan menopause alami. Menopause awal juga dapat memengaruhi kesuburan, hormon yang tidak seimbang, dan emosional.

Baca juga: Kiat melindungi kesehatan tulang saat memasuki menopause

3. Menopause induksi

Menopause induksi terjadi akibat tindakan medis tertentu seperti operasi pengangkatan ovarium, kemoterapi alias terapi radiasi yang merusak kegunaan ovarium.

Karena menopause induksi terjadi secara tiba-tiba tanpa dengan fase perimenopause, gejalanya sering kali lebih berat dan mendadak, seperti gangguan tidur, dan peningkatan akibat osteoporosis.

Wanita yang mengalami menopause induksi sering memerlukan terapi penggantian hormon (HRT) untuk mengurangi akibat buruknya terhadap kesehatan.

Baca juga: Vaksin HPV picu menopause awal pada anak perempuan, benarkah?

4. Perimenopause

Perimenopause adalah periode transisi sebelum menopause dapat berjalan selama beberapa tahun, umumnya ini terjadi sekitar selama 10 tahun.

Pada tahap ini, kadar hormon estrogen mulai menurun, menyebabkan beragam indikasi seperti menstruasi tidak teratur, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan penurunan libido .

Meskipun kadar estrogen menurun, wanita tetap perlu berhati-hati lantaran kesempatan untuk mengandung tetap mampu terjadi. Oleh lantaran itu, bagi wanita yang tidak berencana mempunyai anak, penggunaan perangkat kontrasepsi tetap diperlukan.

Baca juga: Hati-hati menggunakan obat menopause

5. Pascamenopause

Fase ini biasanya merujuk pada rentang waktu sekitar 10 tahun setelah menopause terjadi. Pada tahap ini, beragam indikasi yang mengganggu, seperti rasa panas berlebih alias hot flashes mulai mereda.

Namun, wanita tetap perlu memperhatikan kesehatan mereka, lantaran penurunan kadar estrogen secara drastis dapat meningkatkan akibat munculnya masalah kesehatan lain, seperti osteoporosis.

Kondisi ini mengakibatkan tulang menjadi lebih rentan dan rentan terhadap patah, sehingga diperlukan pencegahan, seperti pola makan kaya kalsium, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: Dokter ungkap kaitan kanker serviks dan menopause

Gejala terjadi menopause

Setiap wanita dapat mengalami beragam indikasi menopause yang berbeda-beda. Beberapa hanya merasakan indikasi ringan, sementara yang lain mengalami gangguan indikasi yang cukup berat pada tubuhnya.

Berikut adalah gejala-gejala yang kerap terjadi saat fase menopause:

  • Hot flashes (keringat malam): Sensasi panas mendadak disertai keringat berlebih, terutama saat tidur.
  • Menstruasi tidak teratur: Siklus menstruasi menjadi tidak teratur hingga berakhir sepenuhnya.
  • Kekeringan vagina: Kurangnya pelumasan yang menyebabkan ketidaknyamanan saat berasosiasi intim.
  • Gangguan tidur: Sulit tidur alias sering terbangun di malam hari.
  • Masalah saluran kemih: Frekuensi buang air mini meningkat.
  • Perubahan berat badan: Penambahan berat badan dan perubahan corak tubuh.
  • Mood swings: Emosi tidak stabil, mudah marah, alias sensitif.
  • Kecemasan dan depresi: Peningkatan akibat gangguan kesehatan mental.
  • Gangguan daya pikir: Kesulitan konsentrasi dan gangguan ingatan.
  • Penurunan libido : Berkurangnya gairah seksual.
  • Kulit dan rambut berubah: Ketebalan rambut berkurang dan kulit kepala menjadi kering.
  • Kepadatan tulang menurun: Risiko osteoporosis meningkat akibat penurunan estrogen.

Baca juga: Tablet hormon untuk menopause dapat pengaruhi kesehatan jantung

Baca juga: Hati-hati menggunakan obat menopause


Editor: Yani
Copyright © BERITAJA 2025


you are at the end of the news article with the title:

"Jenis Dan Gejala Menopause Wanita: Kenali Perubahannya Pada Tubuh Anda - Beritaja"


Editor’s Note: If you’re looking for emergency gear, warm clothing, or household essentials to stay prepared, check out the wide range of options available on Amazon.

*This link uses the Amazon SiteStripe affiliate program. We may earn a small commission at no extra cost to you.







Please read other interesting content from Beritaja.com at Google News and Whatsapp Channel!