Makassar (BERITAJA.COM) - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Jan S Maringka ikut memantau secara langsung panen raya di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, guna memastikan stok pangan aman.
"Kegiatan hari ini merupakan bagian dari Panen Raya di Kabupaten Maros. Kementerian Pertanian bakal mencanangkan aktivitas Panen Raya sebanyak 1.000.000 hektare nan salah satunya di Provinsi Sulawesi Selatan," ujarnya di Maros, Sabtu.
Berita lain dengan Judul: Bapanas godok ulang HPP Gabah dan Beras menjelang panen raya
Jan Maringka mengatakan, panen nan dilakukan di wilayah perbatasan perkotaan, dia menyampaikan pesan bahwa di wilayah perbatasan perkotaan seperti tetap ada komitmen nan begitu besar dari pemerintah wilayah untuk mempertahankan lahan pertanian padi dari alih fungsi.
Mantan Kajati Sulsel itu memandang langsung melimpahnya hasil panen di sejumlah wilayah di Indonesia. Ia pun memastikan stik beras jelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tetap aman.
"Melihat begitu melimpahnya stok pangan di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Sulsel nan merupakan salah satu lumbung beras, kami pastikan stok pangan khususnya beras itu tetap aman," katanya.
Berita lain dengan Judul: Harita Nickel gelar panen raya di Pulau Obi lewat program Sentani
Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam juga menyampaikan bahwa Kabupaten Maros telah mempunyai Perda Pertanian berkelanjutan.
"Kami di Maros mempunyai Perda Pertanian nan artinya inilah tugas para petani untuk menjaga lahan pertanian nan ada saat ini," ujarnya.
Berita lain dengan Judul: Bulog bakal serap 70 persen sasaran penyerapan 2023 dari panen raya
Chaidir menyatakan di Kabupaten Maros, selain Perda Pertanian juga mempunyai "Program Yess" untuk mewujudkan petani-petani milenial.
Menurut dia, pemuda milenial kudu tetap bertani lantaran berani di masa sekarang lebih bergengsi, apalagi dipadukan dengan keahlian serta kemajuan teknologi.
"Karena kita mempunyai kepercayaan bahwa pemuda kudu tetap bertani. Di tangan pemuda nan berilmu, pertanian kita bakal berkembang lantaran ditunjang dengan teknologi," ucapnya.
Berita lain dengan Judul: Pemprov Jateng upayakan petani tidak merugi saat panen raya
Sebelumnya, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan beras terbesar di area Indonesia Timur, serta merupakan penghasil beras terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Berdasarkan info ATAP tahun 2022, jumlah produksi gabah mencapai 5,36 juta ton gabah kering giling (GKG) alias jika dikonversikan menjadi beras dengan produksi mencapai 3,08 juta ton.
Produksi beras tahun 2022 tersebut mengalami kenaikan sebanyak 154,7 ribu ton alias 5,29 persen dari produksi beras tahun 2021.
Berita lain dengan Judul: Komisi IV DPR minta Bulog tingkatkan stok beras nasional
Berita lain dengan Judul: Petani Jember mau pemerintah revisi HPP jelang panen raya
Tunggul Susilo
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023