Jakarta (BERITAJA) - Ekonom senior Burhanuddin Abdullah mengatakan, keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan salah satu prasyarat krusial bagi Indonesia dalam mencari sumber pertumbuhan baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Keberadaan Danantara adalah satu prasyarat untuk mencoba mencari financing bagi pertumbuhan perekonomian kita. Kita tahu bahwa sumber-sumber pertumbuhan kita ada dari konsumsi, government spending, investasi, dan ekspor minus impor. Satu bagian yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi kita adalah dari investasi itu sendiri,” kata Burhanuddin yang merupakan inisiator Danantara itu dalam “Forum Diskusi Denpasar 12” secara virtual di Jakarta, Rabu.
Burhanuddin mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini hanya berkisar di nomor 5 persen sejak 10 tahun terakhir, apalagi 20 tahun terakhir.
Angka 5 persen ini dianggap tidak cukup untuk membawa Indonesia keluar dari middle income trap alias perangkap pendapatan menengah. Oleh karena itu, imbuh dia, Indonesia memerlukan pertumbuhan yang lebih tinggi.
“Kalau kita tumbuh 6 persen, maka kita bakal mampukeluar dari middle income trap nyaris 100 tahun Indonesia, ialah pada tahun 2041. Dan jika kita mampu7 persen, maka kita mampukeluar dari middle income trap pada tahun 2038, itu rata-rata 7 persen. Jadi sesuatu yang sangat, hitung-hitungannya sangat berat,” kata Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2003-2008 itu.
Burhanuddin menyebutkan, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia berada di kisaran 6,5 sampai 6,7. Apabila ICOR mencapai 6,5, maka setiap 1 persen pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) memerlukan kenaikan investasi sebesar 6,5 persen.
“Jadi, jika kita mau tumbuh 8 persen, maka kita perlu 8 kali 6,5 persen, ialah 52 persen dari PDB. Kalau PDB kita itu Rp22 ribu triliun, maka paling tidak Rp11 ribu triliun yang mesti kita siapkan untuk membiayai alias mem-finance investasi kita,” kata dia.
Di sisi lain, imbuh Burhanuddin, gross domestic saving (GDS) alias tabungan domestik bruto Indonesia setiap tahun adalah sekitar 38 persen dari PDB. Dengan demikian, terdapat gap sekitar 14 persen (selisih dari 52 persen minus 38 persen).
“Gap ini harus, alias hanya mampudiisi dengan foreign saving, tabungannya orang luar, orang dari luar Indonesia dalam corak utang alias foreign direct investment,” jelas Burhanuddin.
Namun sayangnya, Indonesia hingga hari ini bukanlah negara yang diminati oleh para penanammodal asing. Burhanuddin mengatakan, perihal ini terbukti bahwa rata-rata investasi asing di Indonesia tidak lebih dari 100 dolar AS per kapita sejak Indonesia merdeka.
“Sementara kita tahu, Vietnam yang baru membangun tahun 90-an, rata-rata investasi asing per kapita di Vietnam itu 400 dolar. Jangan sebut Singapura yang apalagi nyaris 2 juta dolar per kapita,” kata dia.
Oleh karena itu, keberadaan Danantara diharapkan dapat mengonsolidasikan aset-aset BUMN. Dalam hitungan kasarnya, dia menyebut bahwa aset BUMN mencapai Rp16.000 triliun alias sekitar 1 triliun dolar AS. Jumlah ini, sebut Burhanuddin, melampaui aset Temasek dan GIC milik Singapura yang sekitar 900 miliar dolar AS.
“Karena itulah maka kemudian dipikirkan gimana langkah untuk mengonsolidasikan BUMN ini, dan kemudian mampume-leverage-nya kelak di dalam pasar pinjaman, di dalam pasar investasi, di dalam pasar pengelolaan dari para BUMN itu sendiri. Bagaimana kita me-leverage mereka agar tumbuh dan berkembang dengan sangat sehat. Ini merupakan modal dari perjalanan bangsa kita ke depan,” kata Burhanuddin.
Sebelumnya pada Selasa (4/2), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohirmengutarakan bahwa pembentukan BPI Danantara telah disetujui dalam Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
Menurut Erick, BPI Danantara bakal melakukan pengelolaan BUMN baik secara operasional maupun di dalamnya mengoptimalkan pengelolaan dividen dalam rangka membantu pemerintah dalam mengujudkan sasaran pertumbuhan ekonomi 8 persen yang telah dicanangkan pemerintah.
Baca juga: Penasihat presiden berambisi investasi lebih garang dengan Danantara
Baca juga: MPR RI: BPI Danantara perlu beri untung dan dividen tinggi untuk negara
Baca juga: Erick Thohir dapat mandat penuh mengawasi Danantara
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya