Trending

Indonesia Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mencapai sasaran NDC, salah satunya melalui penerapan sistem nilai ekonomi karbon, termasuk perdagangan karbon

Jakarta (BERITAJA) - Indonesia resmi mengawali perdagangan karbon internasional ditandai dengan peluncuran yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta pada Senin, sebagai bagian dari upaya mencapai sasaran suasana nasional.

Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq dalam peluncuran pada hari ini menyampaikan bahwa langkah itu diambil untuk mendukung tindakan nyata demi mencapai sasaran suasana Indonesia yang tertuang dalam arsip Nationally Determined Contribution (NDC).

"Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mencapai sasaran NDC, salah satunya melalui penerapan sistem nilai ekonomi karbon, termasuk perdagangan karbon," kata Menteri LH/Kepala BPLH Hanif.

Selain perdagangan karbon, Indonesia juga mendukung upaya pendanaan suasana dengan pembayaran berbasis keahlian yang sudah dilakukan dengan beberapa pihak dan dilakukan berasas perkembangan teknologi.

Baca juga: Menteri LH tegaskan komitmen RI untuk perdagangan karbon luar negeri

Hanif memastikan perdagangan karbon internasional ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.

Pemerintah juga sudah memperkuat Sistem Registri Nasional (SRN) dalam bagian dari peluncuran perdagangan karbon internasional, selain juga prasarana dan instrumen lain termasuk Standar Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (Measurement, Reporting, and Verification/MRV) serta Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).

"Dengan elemen-elemen tersebut,mampu dipastikan sertifikat pengurangan emisi yang dikeluarkan Indonesia mempunyai integritas yang tinggi," kata Menteri LH.

Baca juga: KLH: 2,48 juta ton CO2e siap untuk perdagangan karbon internasional

Perdagangan karbon itu bakal melibatkan beberapa proyek daya strategis potensial, seperti pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul yang mengurangi 5.000 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e).

Selain itu perdagangan karbon internasional bakal melibatkan pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok Blok 4 yang diperkirakan dapat mengurangi emisi hingga 500.000 ton CO2e, konversi pembangkit single cycle menjadi combined cycle di PLTGU Grati Blok 2 yang berpotensi menurunkan emisi sebanyak 495.000 ton CO2e dan Blok 2 unit pembangkit di Muara Tawar berpotensi dapat menekan hingga 30.000 ton CO2e.

Terdapat juga potensi pengurangan dari pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang diperkirakanmampu mengurangi emisi hingga 750.000 ton CO2e.

Baca juga: Indonesia terapkan langkah strategis wujudkan NDC perdagangan karbon


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!