Jakarta (BERITAJA) - Indonesia dan Kenya memperkuat komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengpetunjuk pada terorisme (P/CVE).
Penguatan tersebut ditekankan dalam perbincangan bilateral Indonesia-Kenya berjudul “The Whole of Government and The Whole Society Approach: The Significant Role of Civil Society in PCVE Efforts in Indonesia and Kenya” pada Senin, di Nairobi, sebagaimana rilis pers yang diperoleh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nairobi, Selasa.
Dalam perbincangan tersebut, KBRI menegaskan komitmen Indonesia dan Kenya untuk memperkuat kerja sama P/CVE, termasuk mendorong pelibatan masyarakat sipil kedua negara pada upaya P/CVE.
Dialog bilateral tersebut dibuka oleh Duta Besar RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin, dan dalam sambutannya, Dubes Saripudinmengutarakan bahwa rumor ektremisme berbasis kekerasan dan terorisme menjadi krusial dan strategis dalam menjaga keamanan negara maupun global.
Oleh lantaran itu, dia menilai perlu ada kerja sama internasional baik di tingkat government-to-government maupun people-to-people di akar rumput.
Dia jugamengutarakan perlunya transfer pengetahuan dalam penerapan P/CVE, baik di Indonesia maupun Kenya, dan dia berambisi kedua negara dapat bersinergi dalam menghadapi ekstremisme berbasis kekerasan dan terorisme.
Duta Besar RI itu juga berambisi kerja sama di sektor keamanan dapat mendukung peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kenya.
Dialog bilateral itu merupakan aktivitas puncak konvensi lintas negara bertema Enhancing Cooperation: A Cross Country Peer to Peer Learning and Exchange Program on Localizing Preventing and Countering Violent Extremism (PCVE) Strategies in Kenya pada 26 Januari-3 Februari 2025.
Diadakan oleh Joint Initiative for Strategic Religious Action(JISRA) bekerja sama dengan BNPT, NCTC Kenya dan Mensen met een Missie (MM), para peserta perbincangan terdiri dari perwakilan pemerintah dan masyarakat sipil Indonesia, Kenya, dan Nigeria.
Sementara itu, aktivitas tersebut bermaksud untuk melakukan pertukaran praktik terbaik antara Indonesia dan Kenya, khususnya dalam upaya pelokalan RAN P/CVE, mengidentifikasi tantangan dan solusi, serta menyoroti peran strategis masyarakat sipil dalam upaya pelokalan P/CVE.
Kegiatan konvensi lintas negara di Kenya itu dilakukan di Nairobi dan Mombasa, dengan kunjungan ke Kilifi County dan Kwale County.
Sementara itu, pada aktivitas puncak konvensi lintas negara tersebut, para peserta mengeluarkan rekomendasi tindak lanjut.
Beberapa rekomendasi tersebut di antaranya: Riset mengenai rehabilitasi dan reintegrasi, support JISRA terhadap pelokalan RAN PE di Indonesia, serta kelanjutan program pembelajaran dan Peer to Peer Learning antara Indonesia dan Kenya di Indonesia.
Baca juga: Indonesia dan Kenya tandatangani Article of Agreement G20 GBFA
Baca juga: Indonesia tengah percepat penerapan perjanjian jual beli dengan Kenya
Editor: Hany
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan