New Delhi (BERITAJA.COM) - Polisi India pada Jumat (3/3) menahan tiga pegawai perusahaan kreator sirup obat batuk nan mengenai dengan kematian 19 anak di Uzbekistan tahun lalu.
India mengadakan penyelidikan pada Desember 2022 setelah pihak berkuasa Uzbekistan mengatakan ada anak-anak nan meninggal akibat pengaruh samping sirup obat batuk nan dibuat perusahaan obat Marion Biotech, nan berlokasi di Noida bagian utara Uttar Pradesh.
Sementara itu Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya segera menyatakan aktivitas produksi Marion Biotech di Noida telah dihentikan, dan izin perusahaan itu kemudian ditangguhkan.
Vaibhav Babbar, pejabat badan pengawas obat-obatan negara bagian Uttar Pradesh, mengatakan pada Anadolu bahwa pihak berkuasa mengusulkan laporan polisi atas perusahaan tersebut setelah sampel nan diambil saat pemeriksaan teruji di bawah standar.
“Atas perihal tersebut, polisi menangkap tiga pegawai perusahaan," kata Babbar.
Polisi kemudian menambahkan bahwa ketiga tersangka ditahan lantaran menyebabkan ancaman serius terhadap kesehatan manusia dengan memproduksi dan menjual obat palsu.
Polisi juga mengatakan dua pegawai lainnya sedang dalam pelarian.
Berita lain dengan Judul: Perusahaan sirup obat batuk India hentikan produksi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada peringatan medis di Januari juga merekomendasikan untuk tidak menggunakan dua sirup obat batuk produksi Marion Biotech.
Kementerian Kesehatan Uzkbekistan pada Desember 2022 melaporkan sebanyak 19 anak dengan penyakit pernapasan akut meninggal setelah meminum sirup obat batuk Doc-1 Max yang diproduksi perusahaan obat tersebut.
Kemenkes Uzbekistan pun menyampaikan bahwa tablet dan sirop Doc-1 Max telah ditarik dari penjualan di seluruh negeri dan mengimbau orang tua untuk membeli obat hanya dengan resep.
Insiden tersebut serupa dengan nan terjadi di Gambia pada Oktober 2022 ketika WHO mengeluarkan peringatan terhadap empat obat terkontaminasi nan mengenai dengan kasus kandas ginjal akut dan kematian 66 anak.
Obat tersebut adalah sirup obat batuk dan flu nan diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited di India.
Namun, parlemen India mendapat info dari Kementerian Kesehatan bahwa "sampel kendali mutu" obat dari unit pabrik telah diambil dan dikirim untuk pengetesan dan analisis.
“Menurut laporan analis pemerintah, sampel tersebut dinyatakan sesuai standar kualitas,“ menurut parlemen India.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita lain dengan Judul: WHO rilis peringatan untuk obat India setelah kematian 66 anak Gambia
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023