Dampak penggunaan AI pada industri 4.0 bakal mengurangi biaya produksi
Jakarta (BERITAJA.COM) - Penggunaan kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) mendukung transformasi dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef Eisha M Rachbini.
"Dampak penggunaan AI pada industri 4.0 bakal mengurangi biaya produksi," katanya dalam obrolan Manfaat Pengaplikasian AI dan Dampaknya terhadap Ekonomi nan dipantau virtual di Jakarta, Kamis.
Eisha menjelaskan sektor manufaktur saat ini sudah memasuki revolusi industri 4.0 di mana ada konektivitas nan tinggi antara manusia, mesin dan data, nan saling berangkaian satu sama lain dalam membantu proses produksi.
Pemanfaatan AI di industri 4.0 juga bakal menciptakan konektivitas tak terbatas melalui hubungan digital nan dibangun antara manusia, komputer dan info sehingga mendorong produksi lebih tinggi. Aplikasi AI pada mesin robot (robotics) membantu manusia melakukan pekerjaan seperti photo recognition dan handwriting recognition.
Ia mengatakan AI menjadi salah satu dari lima teknologi inti untuk pengembangan revolusi industri 4.0 di Indonesia, dan itu direncanakan bakal menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia.
Aplikasi AI direncanakan digunakan pada lima sektor industri prioritas di Indonesia ialah makanan dan minuman; tekstil dan produk tekstil; farmasi, perangkat kesehatan dan kosmetik; transportasi; serta perangkat listrik, elektronik dan teknologi komunikasi dan info (ICT).
Lima sektor industri prioritas tersebut berkontribusi pada 70 persen Produk Domestik Bruto (PDB) industri, 65 persen dari ekspor industri dan 60 persen tenaga kerja di sektor industri.
"Industri manufaktur memang sedang didorong melakukan transformasi sehingga bisa melakukan percepatan ekonomi. Jadi dengan penggunaan penemuan teknologi tersebut diharapkan bisa melakukan percepatan percepatan pertumbuhan di sektor ini," ujarnya.
Ia mengatakan penggunaan AI, robotics dan teknologi lainnya bisa memberikan revitalisasi di sektor manufaktur, nan berfaedah percepatan untuk pertumbuhan di sektor manufaktur dalam meningkatkan nilai tambah dari produk nan dihasilkan di sektor tersebut.
"Sehingga harapannya memang sektor manufaktur ini bisa memberikan akibat terhadap ekspor nan bakal dihasilkan," katanya.
Berita lain dengan Judul: Telkomsel integrasikan kepintaran buatan untuk dukung pemasaran
Berita lain dengan Judul: AI dinilai bawa potensi sekaligus ancaman bagi upaya di Indonesia
Martha Herlinawati Simanjuntak
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023