Ihsg Ditutup Melemah Di Tengah Penguatan Bursa Kawasan Dan Global - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham area Asia dan global.
IHSG ditutup melemah 148,69 poin alias 2,12 persen ke posisi 6.875,54. Sementara golongan 45 saham unggulan alias indeks LQ45 turun 23,83 poin alias 2,97 persen ke posisi 777,64.
"Dari dalam negeri, IHSG tertahan di area melemah, pasar khawatirkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini (2025) pasca merespon rilis info PDB 2024, serta juga mengenai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi shopping dan penyelenggaraan APBN dan APBN yang mencapai Rp306 triliun," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 sebesar 5,03 persen year on year (yoy), alias lebih rendah dari pencapaian tahun 2023 dan 2022 yang sebesar 5,05 persen (yoy) dan 5,31 persen (yoy).
Baca juga: IHSG melemah di tengah penguatan bursa area dan global
Sementara itu, kebijakan efisiensi APBN dan APBD dikhawatirkan bakal memberikan akibat terhadap perekonomian nasional, yang dikhawatirkan bakal ada program kerja yang di hapus dan juga pemangkasan anggaran tidak dilakukan secara selektif.
Sehingga, berpotensi berakibat negatif terhadap investasi publik, pembuatan lapangan kerja, serta produktivitas tenaga kerja, dan menurunkan daya beli masyarakat.
Selain itu, juga dikhawatirkan bakal berakibat terhadap PDB tahun 2025, yang mana konsumsi pemerintah memberikan kontribusi terhadap PDB.
Sementara itu, pasar saham Asia menguat, pasar mempertimbangkan info ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah
Data aktivitas sektor jasa AS secara tak terduga melambat pada Januari 2025 di tengah permintaan yang menurun, purchasing managers index (PMI) non-manufaktur AS turun menjadi 52,8 di Januari dari sebelumnya 54,0 di Desember.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 12,43 poin
Selain itu, pasar mempertimbangkan meredanya kekhawatiran atas perang jual beli dunia setelahnya sebelumnya ada penundaan dan berambisi terealisasi obrolan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam membahas perkembangan perdagangan serta ekspektasi untuk pemangkasan suku kembang The Fed.
Sebelumnya, Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin mengatakan The Fed tetap condong ke petunjuk penurunan suku kembang lebih lanjut tahun ini, tetapi menandai ketidakpastian seputar akibat tarif, imigrasi, regulasi, dan inisiatif lain dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat dipimpin oleh sektor kesehatan sebesar 0,65 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik sebesar 1,11 persen.
Sementara itu, sembilan sektor melemah ialah sektor finansial paling dalam minus 2,43 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor peralatan baku yang masing- masing turun sebesar 2,37 persen dan 2,36 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar ialah BUVA, AIMS, SAFE, OBAT dan SONA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar ialah BEBS, NZIA, KOTA, JGLE dan LMPI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.420.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,54 miliar lembar saham senilai Rp13,73 triliun. Sebanyak 188 saham naik 444 saham menurun, dan 323 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 235,05 poin alias 0,61 persen ke level 39.066,53, indeks Shanghai menguat 41,17 poin alias 1,27 persen ke posisi 3.270,66, indeks Kuala Lumpur menguat 10,66 poin alias 0,68 persen ke posisi 1.585,17, dan indeks Straits Times menguat 15,05 poin alias 039 persen ke 3.830,42.
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: