Ihsg Diprediksi Mendatar Di Tengah Wait And See Data Inflasi Domestik - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ terhadap info inflasi Indonesia April 2025.
IHSG dibuka menguat 6,39 poin alias 0,09 persen ke posisi 6.755,46. Sementara golongan 45 saham unggulan alias indeks LQ45 turun 0,44 poin alias 0,06 persen ke posisi 756,75.
“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.700 sampai 6.810,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi pada kuartal I-2025 sebesar Rp465,2 triliun alias tumbuh 15,9 persen year on year (yoy) dan naik 2,7 persen quartal on quartal (qoq).
Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp230,4 triliun alias 43 persen dari total investasi, sisanya Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun.
PMA mendominasi sektor logam dasar, peralatan logam, bukan mesin dan peralatannya, tambang, transportasi, penyimpanan dan telekomunikasi, serta industri kimia dan farmasi. Negara paling besar berkontribusi terhadap PMA, ialah Singapura, Hong Kong, China, Malaysia, dan Jepang.
Di sisi lain, pelaku pasar menantikan rilis info inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia April 2025, yang diperkirakan bakal mengalami kenaikan menjadi 1,2 persen.
Dari mancanegara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani (executive order) ketentuan tarif sektor otomotif, meskipun tidak seluruhnya menghapus tarif 25 persen yang berlaku. Ketentuan baru, seperti angsuran tarif dan refund tarif bagi perusahaan yang melakukan produksi di AS.
Peraturan ini bermaksud untuk meningkatkan produksi domestik. Di sisi lain, pembebasan tarif 25 persen tetap bertindak bagi Meksiko dan Kanada sesuai dengan patokan USMCA.
Dari area Eropa, beberapa perusahaan mencatatkan keahlian finansial positif pada kuartal I-2025 alias di atas ekspektasi, diantaranya HSBC, Deutsche Bank dan Novartis. Sebaliknya, sejumlah perusahaan yang mencatatkan keahlian di bawah ekspektasi alias terpaksa memangkas guidance, diantaranya BP, Porche dan Volvo.
Rilis info pertumbuhan ekonomi di Spanyol sedikit melambat di level 0,6 persen pada kuartal I-2025, dibandingkan sebesar 0,8 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Dari area Asia, penjualan ritel (retail sales) Jepang pada Maret 2025 tumbuh 3,1 persen (yoy) alias lebih baik dari posisi bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen (yoy). Pelaku pasar mencermati potensi kenaikan penjualan ritel pada periode ke depan akibat kenaikan bayaran yang terjadi pada musim semi menjelang tahun fiskal baru pada April 2025.
Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Selasa (29/04), Stoxx 600 naik 0,36 persen, DAX naik 0,69 persen dan FTSE naik 0,55 persen.
Bursa saham AS Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Selasa (29/04), dalam sesi yang bergolak di tengah pertimbangan penanammodal terhadap laporan finansial perusahaan terbaru, info ekonomi, serta perubahan kebijakan perdagangan global.
Indeks Dow Jones naik 300,03 poin alias 0,75 persen ke 40.527,62, S&P 500 menguat 32,08 poin alias 0,58 persenke 5.560,83, dan Nasdaq bertambah 95,19 poin alias 0,55 persen ke 17.461,32.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 28,39 poin alias 0,08 persen ke 35.868,64, indeks Shanghai melemah 6,21 poin alias 0,19 persen ke 3.280,87, indeks Kuala Lumpur menguat 4,66 poin alias 0,31 persen ke 1.520,57, dan indeks Strait Times menguat 7,01 poin alias 0,18 persen ke 3.812,80.
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 6,39 poin
Baca juga: IHSG ditutup menguat mengikuti bursa area Asia
Baca juga: IHSG diprediksi menguat di tengah 'wait and see' info PMA kuartal I
Baca juga: IHSG diprediksi menguat di tengah 'wait and see' info PMA kuartal I
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: