Hukum Tidak Membayar Zakat Dalam Islam, Ini Konsekuensinya - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Kewajiban ini bukan sekadar anjuran, melainkan corak ibadah yang mempunyai akibat norma jika diabaikan.
Lantas, gimana norma bagi orang yang tidak bayar amal menurut aliran Islam? Apakah ada hukuman tertentu, baik di bumi maupun di akhirat? Simak keterangan berikut ini yang bakal membahas lebih dalam mengenai norma zakat, dikutip dari beragam sumber.
Baca juga: Mana yang lebih afdal, Zakat Fitrah dengan beras alias uang?
Dalil dan sabda yang membahas tanggungjawab bayar zakat
Menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu Juz 3, tanggungjawab amal didasarkan pada tiga perihal utama: Al-Quran, sunnah Rasulullah, dan ijma' umat Islam. Zakat mulai difardhukan di Madinah pada bulan Syawal tahun kedua hijriah, setelah diwajibkan-nya puasa Ramadhan dan amal fitrah.
Namun, terdapat pengecualian dalam perihal amal fitrah. Para nabi, berasas ijma' ulama, tidak diwajibkan membayarnya. Hal ini dikarenakan amal fitrah berfaedah sebagai penyucian diri dari segala kemungkinan dosa alias kesalahan, sedangkan para nabi telah dijaga dari segala corak kekotoran.
Salah satu dalil yang menegaskan tanggungjawab amal dapat ditemukan dalam surah Al-Baqarah ayat 110 Allah SWT berfirman:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
wa aqîmush-shalâta wa âtuz-zakâh, wa mâ tuqaddimû li'anfusikum min khairin tajidûhu ‘indallâh, innallâha bimâ ta‘malûna bashîr
Artinya: “Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang Anda kerjakan untuk dirimu bakal Anda dapatkan (pahalanya) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang Anda kerjakan.”
Dalam sebuah sabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Abu Hurairah RA menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk, lampau datang seorang laki-laki yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu Islam?"
Rasulullah SAW pun menjawab, "Islam adalah beragama hanya kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat wajib, menunaikan amal yang telah difardhukan, serta berpuasa di bulan Ramadan."
Belakangan diketahui bahwa laki-laki tersebut sebenarnya adalah Malaikat Jibril yang datang untuk mengajarkan Islam kepada para sahabat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Menyalurkan amal fitrah: Baik lewat amil alias langsung ke mustahik?
Hukum tidak bayar amal fitrah dengan sengaja
Seseorang yang menolak tanggungjawab amal dapat dianggap keluar dari Islam alias kafir. Dalam Al-Quran, mereka yang termasuk dalam golongan ini disebut sebagai orang-orang yang menyekutukan Allah alias musyrik.
Ibadah seperti shalat, puasa, dan haji tidak bakal diterima jika seseorang dengan sengaja mengabaikan zakat. Sebab, semua rukun Islam saling berangkaian dan mesti dijalankan dengan sempurna.
Menurut Wahbah Az-Zuhaili, mereka yang enggan bayar amal bakal menghadapi hukuman, baik di bumi maupun di akhirat. Di akhirat, siksaan yang perih telah menanti mereka, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT.
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (34) يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُون (35)
Artinya, "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah berita ceria kepada mereka, (bahwa mereka bakal mendapat) balasan yang pedih.” (34) “(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lampau dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah kekayaan bendamu yang Anda simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang Anda simpan itu.” (35)
Dalam sebuah sabda yang diriwayatkan oleh pemilik Kutubus Sittah selain at-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW berfirman bahwa siapa pun yang diberikan kekayaan oleh Allah tetapi enggan mengeluarkan zakat-nya, maka pada hari Kiamat, hartanya bakal berubah menjadi seekor ular botak dengan dua titik hitam di kepalanya.
Baca juga: Bagaimana amal dikelola? Ini peran dan tanggung jawab amil zakat
Ular tersebut bakal melilit pemiliknya, mencengkeram lehernya, lampau berkata, "Akulah hartamu, akulah simpananmu." Setelah itu, dia membacakan firman Allah SWT yang artinya:
"Jangan sekali-kali orang yang kikir dengan kekayaan yang Allah berikan dari karunia-Nya mengira bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya, kebakhilan itu jelek bagi mereka. Harta yang mereka simpan bakal dikalungkan di leher mereka pada hari Kiamat. Dan hanya milik Allah segala yang ada di langit dan bumi, serta Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan."
Di dunia, orang yang enggan bayar amal dapat dikenai hukuman berupa penyitaan hartanya, balasan takzir, alias denda uang. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:
"Siapa saja yang menunaikan zakat-nya dengan niat mencari pahala, maka dia bakal memperoleh pahala tersebut. Namun, siapa yang enggan membayarnya, maka kami bakal mengambil zakatinya beserta separuh dari hartanya sebagai ketetapan dari Allah SWT. Dan ketahuilah, amal tidak legal sedikit pun bagi family Muhammad."(HR. Ahmad dan an-Nasa'i dari Bahz bin Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya).
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa amal merupakan tanggungjawab bagi setiap Muslim yang mampu, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Quran, hadis, serta ijma’ ulama. Orang yang mengingkari tanggungjawab ini mampu dosa dan dikategorikan sebagai kafir, sementara yang lalai alias enggan membayarnya dengan sengaja bakal menghadapi hukuman, baik di bumi maupun di akhirat.
Di dunia, kekayaan mereka mampu disita, dikenai denda, alias balasan lainnya. Sedangkan di akhirat, mereka bakal mendapat siksa yang pedih, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW. Oleh lantaran itu, sebagai Muslim, menunaikan amal bukan hanya tanggungjawab corak ketaatan kepada Allah, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap sesama.
Baca juga: Apakah orang yang tidak mampu tetap wajib bayar Zakat Fitrah?
Baca juga: Mana yang lebih afdal, Zakat Fitrah dengan beras alias uang?
Editor: Albert Michael
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya