Trending

Hongaria akan bela UU antipendidikan LGBT di Mahkamah Hukum Uni Eropa - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Budapest (BERITAJA.COM) - Menteri Kehakiman Hongaria pada Rabu (8/3) menyatakan bahwa Budapest bakal memihak undang-undang pendidikan negaranya nan dianggap mendiskriminasikan rakyatnya berasas orientasi seksual dan identitas kelamin di Mahkamah Hukum Uni Eropa.

Pada pernyataannya di media sosial Facebook, Menteri Kehakiman Judit Varga menyatakan telah menyerahkan klaim jawaban pada mahkamah tersebut dan menegaskan Hongaria bakal memperkuat pada pendapatnya bahwa masalah pendidikan adalah urusan masing-masing negara personil Uni Eropa.

Kampanye anti-LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) nan dimulai oleh Perdana Menteri Viktor Orban meningkat signifikan ketika sebuah undang-undang nan melarang materi pendidikan nan dianggap mendukung dan mempromosikan homoseksualitas dan perubahan kelamin di sekolah, disahkan parlemen pada Juni 2021.

Otoritas negara tersebut menyatakan disahkannya undang-undang tersebut oleh Parlemen Hongaria, nan didominasi partai Orban nan berpatokan kanan, Fidesz, adalah untuk melindungi kanak-kanak dan bukan untuk menyerang organisasi LGBT.

"Seperti nan telah dilakukan sampai sekarang, kami bakal terus berupaya sekuat tenaga demi melindungi anak-anak kita," kata Varga.

Ia menambahkan bahwa patokan tersebut bakal dipertahankan dan tindakan lainnya bakal diambil, walaupun tidak merinci apa tindakan lainnya tersebut.

Perseteruan Hongaria dengan Uni Eropa tersebut terjadi di tengah keputusan Brussels menangguhkan pembayaran biaya EU senilai jutaan euro kepada Hongaria sampai negara tersebut melancarkan reformasi untuk memperbaiki sistem kehakiman dan memperkuat pencegahan korupsi.

Pada pertengahan 2022 lalu, Komisi Eropa mengadukan Hongaria ke Mahkamah Hukum Uni Eropa akibat undang-undang pendidikan tersebut.

Komisi tersebut menyebut patokan itu melanggar peraturan pasar internal Uni Eropa, hak-hak dasar individu, dan nilai-nilai dasar Uni Eropa.

Dalam pernyataannya untuk mendukung undang-undang tersebut bulan lalu, Viktor Orban berbicara bahwa propaganda kelamin adalah ancaman terbesar nan menghantui anak-anak.

"Kami mau anak-anak kita dibiarkan bebas ... lantaran perihal tersebut tidak sepatutnya ada di Hongaria, apalagi di sekolah-sekolah kita," kata Orban.

Sumber: Reuters

Berita lain dengan Judul: Manajer kapal pesiar Hongaria sambut kembalinya visitor China
Berita lain dengan Judul: Hongaria desak penyelidikan PBB atas peledakan pipa gas Nord Stream
Berita lain dengan Judul: Presiden Hongaria desak parlemen ratifikasi keanggotaan NATO Finlandia, Swedia

:

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close