Harimau Sumatra Mangsa Sapi Warga Aceh Timur - Beritaja
Banda Aceh (BERITAJA) - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Timur dengan Polsek Indra Makmu menyebut harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) memangsa seekor sapi milik penduduk di Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Kepolisian Sektor Indra Makmu Iptu Muhammad Alfata di Aceh Timur, Kamis, mengatakan sapi tersebut milik Irawan (45) penduduk setempat. Harimau memangsa sapi sudah berulang kali terjadi di area Indra Makmu
"Bangkai sapi dimangsa harimau ditemukan pada Kamis (6/2) sekira pukul 09.40 WIB. Saat ditemukan, jejak lukanya tetap mengeluarkan dpetunjuk segar," kata Muhammad Alfata menyebutkan.
Dia mengatakan kejadian tersebut diketahui berasas laporan pemilik sapi yang menemukan ternaknya meninggal dengan jejak luka gigitan di bagian paha, kaki bagian depan sebelah kanan. Luka tersebut diduga jejak gigitan harimau.
"Dari laporan tersebut kami turun ke letak untuk memastikan. Ternyata betul sapi penduduk tersebut meninggal usai diterkam harimau. Kejadian ini sudah kami laporkan kepada lembaga terkait," kata Muhammad Alfata.
Sebelumnya, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Kamarudzaman menyatakan pihaknya sudah memasang perangkap alias kandang jebak untuk menangkap harimau sumatra guna mengatasi hubungan negatif satwa dilindungi di Kabupaten Aceh Timur.
Ia mengatakan pemasangan kandang jebak tersebut menyusul adanya laporan hubungan negatif harimau sumatra, di mana satwa dilindungi itu mangsa ternak sapi masyarakat di area Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur.
"Perangkap alias kandang jebak dipasang pada Kamis (30/1). Pemasangan perangkap guna menangkap harimau yang dilaporkan sering memangsa ternak masyarakat," kata Kamarudzaman.
Jika nantinya satwa dilindungi tersebut masuk kandang jebak, maka selanjutnya harimau sumatra itu segera direlokasi ke tempat lain guna mencegah bentrok dengan manusia.
"Pemasangan kandang jebak ini merupakan respons terhadap keresahan masyarakat serta untuk menyelamatkan harimau sumatra yang dilaporkan memangsa sapi masyarakat," katanya.
Kamaruzzaman juga mengimbau masyarakat, terutama peternak, untuk tidak melepasliarkan hewan ternaknya, tetapi mengandangkannya guna mencegah serangan harimau alias satwa liar lainnya.
"Kami sudah mengedukasi dan menyosialisasikan kandang antiharimau kepada masyarakat setempat kandang ini menggunakan kawat, sehingga satwa tersebut tidak mampumasuk," kata Kamaruzzaman.
Berdasarkan daftar kelangkaan satwa dikeluarkan lembaga konservasi bumi International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), harimau sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Satwa ini berstatus jenis terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
Masyarakat diimbau untuk bersama-sama menjaga kelestarian khususnya harimau sumatra dengan langkah tidak merusak rimba yang merupakan kediaman beragam jenis satwa dilindungi.
Serta tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.
Kemudian, tidak memasang jerat, racun, pagar listrik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi. Semua perbuatan terlarangan tersebut dikenakan hukuman pidana sesuai peraturan perundang-undangan.
Di samping itu, aktivitas terlarangan lainnya juga dapat menyebabkan bentrok satwa liar khususnya harimau sumatra dengan manusia. Konflik ini berakibat kerugian secara ekonomi hingga korban jiwa, baik manusia maupun keberlangsungan hidup satwa liar tersebut.
Baca juga: Kemunculan harimau sumatera kembali meresahkan penduduk Lampung Barat
Baca juga: Dua sapi dimangsa harimau di Aceh Timur
Baca juga: BKSDA intensifkan pencarian Harimau Sumatera yang terkam ternak warga
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: