Mukomuko (BERITAJA.COM) -
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu mengungkapkan seekor harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) nang terpantau melalui kamera trap milik PT Sifef Biodivesity Indonesia mengalami cedera kaki, diduga akibat terkena jerat pemburu.
"Setelah kita perhatikan rupanya harimau tersebut sakit. Salah satu kakinya pincang, selanjutnya kita memasang perangkap untuk menyelamatkan harimau tersebut," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan perihal itu setelah menerima laporan mengenai aktivitas penanggulangan bentrok harimau nang dilakukan oleh personelnya di PT Agro Mukomuko Desa Talang Sepakat, Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko.
Selanjutnya tim campuran BKSDA di wilayah ini mengaktifkan satu unit perangkap di letak alias lahan perkebunan kelapa sawit perusahaan nang telah dilaporkan adanya kemunculan harimau.
Dalam video dan kamera trap tersebut harimau diduga dalam keadaan sakit, kemungkinan kaki harimau pincang tersebut terkena jerat pemburu.
Ia menyebutkan, letak kemunculan harimau nang terpantau melalui kamera trap milik perusahaan berada dalam area rimba produksi terbatas.
"Lokasi harimau tersebut muncul dan terpantau melalui kamera trap milik PT Sifef Biodiversity Indonesia tetap berada dalam area rimba alias masuk dalam kediaman harimau tersebut," ujarnya.
Menurutnya, harimau masuk kampung di wilayah ini lantaran mencari mangsa nang jinak seperti sapi, kambing, dan ayam lantaran dalam kondisi sakit harimau tersebut tidak bisa berburu mangsa liar seperti babi hutan.
Ia mengatakan, andaikan harimau tersebut masuk perangkap, maka upaya nang dilakukan oleh BKSDA dengan merehabilitasi harimau tersebut, lampau mengobati lukanya.*
Ferri Aryanto
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023