Trending

Guru Besar Ub Gagas Model Tata Kelola Ekosistem Kelautan Yang Holistik - Beritaja

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Malang, Jawa Timur (BERITAJA) - Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Prof Aida Sartimbul menggagas "AI for Dynamics-ecosystem Analiys from UB" (AIDA UB) sebagai model tata kelola ekosistem kelautan yang mengedepankan pendekatan holistik.

Prof Aida di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan buahpikiran melahirkan AIDA UB didasari akibat aktivitas penangkapan ikan terhadap kelestarian ekosistem laut.

"AIDA UB mengintegrasikan info ekosistem secara kompleks yang merupakan hubungan antara sumber daya (laut) dan aktivitas penangkapan (ikan)," katanya.

Baca juga: Universitas Brawijaya kukuhkan dua guru besar perikanan

Metode itu mengintegrasikan aspek dinamika ekosistem laut, melalui pendekatan teknologi envirovemental DNA (eDNA), kepintaran buatan (AI), dan otomatisasi. "Induksi teknologi AI membantu hambatan dalam perolehan, penyimpanan, dan analisa pada big data, seperti eDNA," ujarnya.

Menurut dia, aktivitas penangkapan ikan jika tak dibarengi adanya metode pengawasan yang berkarakter menyeluruh, dikhawatirkan mengganggu kondisi kediaman di laut, seperti terjadi yang terjadi pada populasi ikan lemuru di Muncar yang turun sejak beberapa tahun lalu.

Ketika keberadaan ikan yang yang memegang kunci rantai makanan hilang, kata dia, tentu bakal berakibat langsung terhadap ikan jenis lain, seperti tuna, tongkol, dan cakalang, serta pemenuhan kebutuhan gizi manusia.

Baca juga: Universitas Brawijaya tambah empat pembimbing besar

"Ikan lemuru adalah ikan yang mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi, omega 3-nya itu kurang lebih 25 persen lebih dari berat tubuh ikan itu sendiri. Sehingga asumsinya dengan kita menyantap itu, makamampu memenuhi kebutuhan omega 3 yang tidakmampu diproduksi dalam tubuh kita," ujarnya.

Prof Aida berambisi kehadiran AIDA UBmampu mengurangi akibat penangkapan ikan yang dilakukan terhadap kondisi kelestarian ekosistem kelautan, khususnya di Indonesia.

"Harapannyamampu memperkecil akibat upaya perikanan di masa silam yang hanya berfokus pada optimasi perangkat tangkap, mesin kapal, dan jumlah tangkapan ikan, tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan," ucap dia.

Baca juga: Mahasiswa Unej teliti ikan lemuru untuk obat


Editor: Yani
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!