Gubernur Kalsel Minta Kabupaten/kota Tonjolkan Ikon Geopark Meratus - Beritaja
Banjarmasin (BERITAJA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin meminta pemerintah kota/kabupaten menonjolkan potensi dan kelebihan yang mempunyai ikon situs Geopark Meratus setelah diakui UNESCO sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).
"Alhamdulillah, Geopark Meratus sudah diakui UNESCO di Paris, Prancis. tentu potensi pariwisata di setiap wilayah mesti terus ditingkatkan," kata Muhidin di Banjarmasin, Kamis.
Muhidin mengutarakan setiap wilayah yang mempunyai situs Geopark Meratus mesti dimunculkan sebagai ikon, seperti Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarmasin mempunyai hewan unik bekantan yang tetap hidup berdampingan dengan masyarakat.
Kemudian, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mempunyai area wisata khas, seperti Loksado terdapat bambu rafting yang menjadi ikon wisata dari Geopark Meratus.
Baca juga: Gubernur Kalsel: Promosikan potensi Geopark Meratus pasca-diakui dunia
Baca juga: UNESCO tetapkan 16 geopark baru sebagai UNESCO Global Geoparks
"Kabupaten Banjar juga mempunyai Pasar Terapung, kita pajang gambar itu di wilayah sehingga tidak hanya semboyan semata," ungkap Muhidin.
Terkait menjaga alam Meratus, Gubernur Kalsel menyatakan tetap memperhatikan pelestarian, lantaran Geopark Meratus menawarkan keelokan kepada dunia.
Muhidin pun membujuk seluruh pemangku kebijakan meningkatkan keelokan yang dimiliki Geopark Meratus agar dapat dinikmati masyarakat lokal visitor domestik hingga mancanegara.
UNESCO menobatkan Geopark Meratus Kalsel menjadi UGGp pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, 2–17 April 2025.
Berdasarkan catatan Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) Kalsel, Geopark Meratus mempunyai 54 situs terbagi pada empat rute, ialah Barat, Utara, Timur, dan Selatan.
Rute Barat mempunyai panjang rute sekitar 85 km yang mempunyai Pasar Terapung dan Lok Bintan (Kabupaten Banjar).
Lalu, rute Timur meliputi Museum Wasaka, Kampung Tradisional Sasiringan, Galeri Terapung Sasirangan, Rumah Adat Tradisional Banjar, Pulau Kembang, Pembuatan Kapal Tradisional Sewangi, Pemandangan Tongkang Batu Bara, serta Konservasi Bekantan Curiak
Rute ini mempunyai panjang rute sekitar 188,15 kilometer dan mempunyai 14 situs.
Rute Utara mencakup Batu Sekis Sei Kambang, Matang Kaladan Panoramic, Bendungan Riam Kanan, Jejak Longsoran Bukit Tiwingan, Perikanan Danau Riam Kanan, Rumah Panggung Tebing Danau, Pulau Ulin.
Lalu ada Gunung Api Purba Bawah Laut, Pulau Bekantan, Pulau Pinus, Situs Arkeologi Pulau Sirang, Pohon Saksi Bisu Ba’ah, Desa Belangian, Hutan Hujan Tropis Kahung, Makam Keramat Tenggelam, Pemukiman yang Ditenggelamkan, serta Batupasir Pembawa Intan.
Sedangkan, rute Selatan mempunyai panjang rute sekitar 67,44 km dan 14 situs, meliputi Taman Hutan Hujan Tropika, Pembuatan Tradisional Purun, Kampung Jamu dan Obat Tradisional, Museum Lambung Mangkurat, Pusat Informasi Geopark, Taman Konservasi Anggrek, 16 Habituasi Satwa Endemik.*
Baca juga: Bangga! 2 geopark Indonesia resmi masuk UNESCO Global Geoparks
Baca juga: Geopark Meratus ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks
Imam Hanafi
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: