Google Revisi Pedoman Ai, Tanggalkan Ikrar Lawan Pengembangan Senjata - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Google telah merevisi pedoman AI-nya sehingga menanggalkan janji sebelumnya untuk menghindari pemanfaatan kepintaran buatan untuk pengembangan senjata dan perangkat pengawasan, menurut sejumlah laporan, Rabu.

Dalam unggahan blog Google, Selasa waktu setempat, wakil presiden senior penelitian, laboratorium, teknologi dan masyarakat Google-Alphabet James Manyika dan kepala Google DeepMind Demis Hassabis, memihak perubahan tersebut dengan mengatakan bahwa pedoman AI original perusahaan yang diterbitkan pada 2018 perlu diperbarui lantaran teknologi itu telah berkembang secara dinamis.

"Miliaran orang menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari mereka. AI telah menjadi teknologi tujuan umum, dan platform yang dipergunakan oleh banyak organisasi dan perseorangan untuk membangun aplikasi," kata mereka dalam tulisan blog Google, dikutip di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Jepang bakal buat pedoman penggunaan chatbot AI di sekolah

Mereka menyatakan ada persaingan dunia yang terjadi untuk kepemimpinan AI dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks, sehingga nilai-nilai inti pengembangan AI seperti kebebasan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap kewenangan asasi manusia mesti dipimpin oleh demokrasi, bersama-sama, untuk menciptakan AI yang melindungi orang, mempromosikan pertumbuhan global, dan mendukung keamanan nasional.

Perusahaan pun menghapus bagian dari pedoman AI yang berjudul "aplikasi yang tidak bakal kami kejar". Pekan lalu, bagian itu tetap ada, ditemukan jika memandang arsip "wayback" di internet.

Salah satu kategori "yang tidak bakal dikejar" adalah senjata alias teknologi lain yang dimaksudkan untuk melukai orang. yang lain adalah teknologi yang dipergunakan untuk mengawasi di luar norma internasional.

Baca juga: UGM dan UNESCO susun pedoman etika penggunaan kepintaran buatan

Baca juga: Wamenkominfo sebut pedoman AI buat tata kelola AI lebih optimal

:
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025