Jakarta (BERITAJA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) berambisi industri sawit semakin kondusif dengan penerapan tata kelola yang baik untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor tersebut di masa depan.
"Kami berambisi ke depan industri sawit semakin kondusif dengan tata kelola yang lebih baik," kata Ketua Umum Gapki Eddy Martono dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Ia juga mengpenghargaan support Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan abdi negara negara untuk menjaga keamanan industri kelapa sawit.
Sebab, menurut dia, meski jumlahnya mulai berkurang, penjpetunjukan dan pencurian kepala sawit sampai saat ini tetap terjadi di wilayah tertentu.
Menurut Eddy, selama ini masing-masing perusahaan sawit yang rawan terjadi pencurian dan penjpetunjukan sudah koordinasi dengan abdi negara keamanan.
Lebih lanjut dia juga mengatakan perlunya ada support dari pemerintah daerah, lantaran kerap yang menjadi masalah adalah andaikan terjadi penuntutan sesuatu ke sebuah perusahaan, kemudian terjadi pemblokiran kebun, maka tentu operasional bakal terganggu.
"Di sini bukan hanya memerlukan pengamanan tetapi juga butuh keterlibatan pemerintah wilayah untuk penyelesaian masalah ini," ucap Eddy.
Diketahui, pengpetunjukan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para abdi negara negara untuk melakukan pengamanan terhadap industri kelapa sawit di seluruh Indonesia langsung ditindaklanjuti oleh TNI.
Saat ini, TNI sedang melakukan beragam langkah untuk menyukseskan program pemerintah dalam ikut menjaga kelapa sawit sebagai aset strategis nasional termasuk berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan TNI terus melakukan koordinasi internal untuk menindaklanjuti pengpetunjukan Presiden Prabowo Subianto.
"Kami tengah mempelajari dan menyusun langkah-langkah yang diperlukan agar pelaksanaannya melangkah sesuai harapan, termasuk berkoordinasi dengan lembaga mengenai seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,’’ katanya.
Pelibatan TNI dalam ikut menjaga sawit sebagai aset strategis nasional bukan tanpa dasar hukum. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Pasal 7 ayat (2), disebutkan bahwa tugas pokok TNI dilakukan melalui operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
Salah satu poin OMSP adalah membantu tugas pemerintah di wilayah dan mengamankan objek vital nasional yang berkarakter strategis.
"Jika kebun sawit dinilai sebagai objek vital nasional alias aset strategis oleh pemerintah, maka pelibatan TNI dapat dilakukan berasas dasar norma ini," katanya.
Tentu saja, pelaksanaannya mesti sesuai dengan kebijakan pemerintah dan tetap mengedepankan koordinasi dengan Polri, pemerintah wilayah (pemda), serta lembaga mengenai lainnya," tambah jenderal bintang dua ini.
Hanya saja, Hariyanto menegaskan bahwa pelibatan TNI dilakukan secara ahli dan proporsional, sesuai kebutuhan, serta merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami siap mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga keamanan aset negara demi kepentingan nasional,’’ tegas mantan Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih ini.
Peran apa yang dijalankan untuk menghindari potensi bentrok di lapangan dengan masyarakat, Kapuspen menegaskan TNI dan Rakyat Indonesia tidak pernah bakal dipisahkan.
"Karena perang kita menganut sistem perang rakyat semesta yang berfaedah TNI berbareng rakyat berjuang untuk NKRI. Rakyat kuat TNI nya pun kuat," imbuh Hariyanto.
Baca juga: Gapki dukung kebijakan Presiden jadikan sawit aset strategis negara
Sebelumnya, dalam pidato di Musyawpetunjuk Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN Tahun 2025-2029 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, pada 30 Desember 2024, Presiden Prabowo Subianto menyebut tidak perlu takut dengan deforestasi.
Kepala Negara juga menyatakan mau menambah tanaman kepala sawit.
"Dan saya kira ke depan kita juga mesti tambah tanam kelapa sawit, enggak usah takut membahayakan, apa itu deforestation, iya kan," kata Presiden.
Prabowo menambahkan bahwa kepala sawit juga pohon berdaun yang jugamampu mengeluarkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2). Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga meminta semua abdi negara daerah, TNI/Polri untuk menjaga keamanan industri sawit.
Jadi jagalah para bupati, gubernur, tentara, polisi, jagalah kebun kelapa sawit kita. Itu aset negara," kata Presiden Prabowo.
Baca juga: Gapki: Praktik land applicationmampu kurangi impor pupuk
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan