Trending

Gapensi harap kontraktor lokal lebih dilibatkan di era Prabowo-Gibran - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Pembangunan tersebut menyangkut pemerataan di beragam daerah

Jakarta (BERITAJA) - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mendukung program pembangunan prasarana yang bakal dilanjutkan oleh pemerintahan baru, ialah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kendati demikian, diharapkan program pembangunan prasarana tersebut juga memperhatikan dan melibatkan kontraktor lokal alias swasta.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gapensi La Ode Safiul Akbar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menilai banyak kemajuan yang dirasakan dalam bagian pembangunan selama 10 tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin.

Salah satu sektor yang menjadi wajah dalam pembangunan Indonesia selama 10 tahun ke belakang adalah pemerataan konstruksi, infrastruktur, dan juga investasi. Satu dasawarsa tersebut dianggap jadi dasawarsa dengan indeks pembangunan prasarana dan kemajuan investasi terbaik sepanjang sejpetunjuk Indonesia.

Melihat keberhasilan tersebut, La Ode meyakini pemerintahan yang baru juga bakal melanjutkan apa yang sudah dimulai di era Jokowi. Apalagi, dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah menganggarkan pembangunan prasarana dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun.

Anggaran tersebut terutama untuk prasarana pendidikan dan kesehatan, prasarana konektivitas, prasarana pangan dan daya serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut La Ode, pemerintahan Prabowo-Gibran memberikan perhatian unik dalam perihal pembangunan prasarana untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) seperti akomodasi pendidikan, kesehatan, dan perumahan rakyat.

"Pembangunan tersebut menyangkut pemerataan di beragam daerah, inimampu menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk lebih melibatkan kontraktor lokal dalam pembangunan sehingga roda perekonomian wilayah ikut berjalan," kata dia.

Selama ini, menurutnya, dari sekian banyak proyek infrastruktur, tidak banyak kontraktor lokal yang dilibatkan.

"Ini mengecewakan bagi kami lantaran semestinya kontraktor lokal dapat lebih dilibatkan dan diberikan kesempatan sehinggamampu terjadi peningkatan kualitas kontraktor di semua daerah," ujarnya.

Selain itu, dengan dilibatkannya kontraktor lokal bakal memicu multiplier effect dan perputaran ekonomi.

Seperti diketahui, jumlah perusahaan bangunan di Indonesia pada 2023 mencapai 190.677, dengan rincian skala mini 157.322 perusahaan, skala menengah 31.413 perusahaan, dan skala besar 1.942 perusahaan.

La Ode menilai kekuasaan kontraktor BUMN Karya dalam proyek skala besar dan strategis nasional mesti diimbangi dengan kerjasama antara kontraktor BUMN dan kontraktor lokal.

"Dominasi BUMN Karya yang terlalu dominan menjadi senjata pembunuh utama kontraktor lokal untuk bertumbuh. Jadi, kontraktor lokal pilihannya hanya jadi subkontraktor, ujung ujungnya tidak dibayar," ucap La Ode.

Untuk itu, kata dia, perlu dibuat izin agar dalam proyek besar dengan nilai tertentu, kontraktor BUMN wajib bekerja sama dengan kontraktor lokal maupun setempat agar perputaran ekonomi dan peningkatan SDMmampu terjadi di tiap-tiap daerah.

"Semoga pemerintahan barumampu memberdayakan kontraktor lokal serta meluruskan kegunaan BUMN Karya, bukan sebagai pesaing masyarakat jasa konstruksi," tutur dia.

Baca juga: Gapensi siap dukung Kementan lakukan ekspansi areal tanam padi
Baca juga: Jokowi terima penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close