Filipina sebut kapal perang China masuki wilayahnya - BeritAja

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
beritaja.com

Manila (BERITAJA.COM) - Pemerintah Filipina mengungkapkan  pihaknya memergoki sebuah kapal angkatan laut China dan puluhan kapal milisi di sekitar sebuah pulau nan dikuasai Filipina namun disengketakan di Laut China Selatan di tengah semakin ketegangan teritorial di wilayah itu kian membesar.

Polisi Penjaga Pantai Filipina mengatakan 42 kapal nan diyakini diawaki milisi maritim China terlihat di pulau Thitu, sementara kapal angkatan laut China dan kapal penjaga pantai terlihat bergerak perlahan di wilayah perairan sekitarnya.

Kedutaan besar China di Manila belum memberikan komentar mengenai perihal tersebut.

Thitu nan berada pada Kepulauan Spratly adalah pos terluar krusial nan paling besar dan strategis milik Manila di Laut China Selatan nan luas diklaim oleh Beijing dan sejumlah negara lainnya.

Presiden Ferdinand Marcos Jr pekan lampau berbicara bahwa Filipina ‘tidak boleh kehilangan satu inci pun’ wilayahnya ketika negara di Asia Tenggara itu memprotes aktivitas garang China di laut itu.

Berita lain dengan Judul: China, Indonesia siap bekerja sama percepat negosiasi kode etik LCS

Disebut Pag-asa di Filipina, Thitu terletak sekitar 480 km sebelah barat Provinsi Palawan di Filipina barat. Pulau berpenghuni 400 orang, termasuk tentara dan polisi itu digunakan Manila sebagai dasar mempertahankan klaim teritorialnya.

Para master mengatakan armada kapal penangkap ikan dan penjaga pantai China menjadi sangat krusial bagi ambisi strategis China di Laut China Selatan. China terus mempertahankan keberadaannya di sana sehingga menyulitkan aktivitas penangkapan ikan dan daya lepas pantai oleh negara-negara pantai lainnya.

"Kehadiran mereka nan terlarangan jelas tidak konsisten dengan kewenangan lintas tenteram dan terang-terangan melanggar integritas teritorial Filipina,” kata pasukan penjaga pantai Filipina.

Bulan lampau Marcos memanggil duta besar China untuk menyampaikan keluhan mengenai intensitas dan gelombang aktivitas China di Laut China Selatan.

Pemerintah Filipina sudah mengusulkan 77 keluhan atas aktivitas China di laut tersebut, termasuk tuduhan bahwa sebuah kapal penjaga pantai China pada 6 Februari menyorotkan laser militer ke salah satu kapal penjaga pantai Filipina nan sedang mengirim pasokan.

China menyatakan kedaulatan atas Spratly, sementara Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga sama-sama menyatakan sebagian alias seluruh pulau di kepulauan itu.

Berita lain dengan Judul: Australia dan Filipina telaah patroli berbareng di Laut China Selatan

Sumber: Reuters

:

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023





Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News




Ikuti Media Sosial Kami
Affiliate: Life Health / Inforia / Blogkoopedia
close