Erick Thohir: Lahirnya Danantara Untuk Percepatan Investasi - Beritaja

1 bulan yang lalu

Ini mampudipakai mengintervensi percepatan investasi alias pertumbuhan ekonomi, baik tadi intervensi yang namanya hilirisasi, apakah pangan, apakah listrik, apakah daya dan lain-lainnya

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut lahirnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mempunyai sejumlah perihal positif, salah satunya untuk percepatan investasi.

Erick mengatakan Danantara merupakan sebuah terobosan yang mau dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto agar peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak selalu berjuntai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN), melainkan dari biaya yang dihasilkan dari korporasi.

"Ini mampudipakai mengintervensi percepatan investasi alias pertumbuhan ekonomi, baik tadi intervensi yang namanya hilirisasi, apakah pangan, apakah listrik, apakah daya dan lain-lainnya," ujar Erick di Jakarta, Senin.

Pembentukan BPI Danantara tertuang dalam Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang telah disahkan pada rapat paripurna ke-12 Masa Sidang-2 2025 pada Selasa (4/2). Ini merupakan revisi ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

Namun demikian, dia menolak berkomentar perihal posisinya sebagai Ketua Dewan Pengawas BPI Danantara. Menurutnya, belum ada keputusan resmi mengenai penunjukan tersebut.

"Saya belum mampukomen, jika tidak ada black and white-nya," ucapnya.

Selain itu, Menteri BUMN jugamengutarakan bahwa kehadiran UU BUMN yang baru dapat mempercepat konsolidasi BUMN, baik dalam penutupan maupun penggabungan perusahaan negara.

Lebih lanjut, kata Erick, dalam proses penggabungan alias penutupan perusahaan BUMN biasanya memerlukan waktu 2 hingga 3 tahun. Namun, dengan UU baru, hanya menyantap waktu 6 bulan.

"Yang pasti RUU BUMN kemarin ada tiga perihal yang positif, di mana salah satunya percepatan untuk RUU BUMN melakukan konsolidasi baik menutup, menggabungkan," kata Erick.