Mexico City (BERITAJA.COM) - Otoritas Amerika Serikat dan Meksiko pada Senin (6/3) menyatakan bahwa mereka terus mengupayakan pencarian empat penduduk AS nan ditembaki golongan bersenjata dan diculik begitu melewati perbatasan Meksiko pekan lalu.
Keempat penduduk AS tersebut membawa sebuah mobil van putih dengan plat kendaraan dari negara bagian North Carolina saat memasuki Matamoros di negara bagian Tamaulipas, Meksiko, pada Jumat (3/3), menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Meksiko nan meminta support publik mengidentifikasi para penculik.
Kelompok bersenjata tersebut mulai menembak setelah van itu masuk ke Meksiko, lampau mereka menyeret para penumpang van ke kendaraan lain sebelum melarikan diri, menurut kedubes.
Duta Besar AS untuk Meksiko menyebut seorang penduduk setempat terbunuh dalam kejadian tersebut.
Seorang pejabat Meksiko menyatakan kepada Reuters bahwa empat orang tersebut terdiri dari tiga laki-laki dan satu wanita, tetapi otoritas belum memaparkan identitas mereka.
Sementara itu, televisi AS ABC News menyebut keempat penduduk AS nan diculik tersebut adalah Latavia "Tay" McGee, Shaeed Woodard, Zindell Brown, dan Eric James Williams. Kepada televisi tersebut, ibu McGee menyatakan bahwa anaknya hendak pergi ke Meksiko untuk melakukan bedah kosmetik.
Televisi AS lainnya, NBC News, mengutip sumber dari penegak hukum, juga menyatakan bahwa rombongan tersebut hendak menuju Meksiko untuk bedah kosmetik.
Sebelumnya, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyatakan bahwa keempat korban penculikan tersebut datang ke Meksiko untuk membeli obat-obatan.
"Saya percaya (masalah) ini bakal terselesaikan, saya minta demikian," kata sang presiden, nan menambahkan bahwa kementeriannya tengah bekerja sama dengan FBI untuk mencari para korban.
Departemen Luar Negeri AS telah menyarankan warganya untuk tidak berjamu ke Tamaulipas akibat maraknya ancaman penculikan. Kota Maramoros di negara bagian tersebut berbatasan dengan Brownsville di negara bagian Texas.
Pada sebuah taklimat media di Washington, ahli bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan penegak norma AS sudah berkomunikasi dengan otoritas Meksiko.
Selain menyatakan bahwa pemerintah AS siap sedia memberikan support konsuler kepada korban, Jean-Pierre juga menegaskan bahwa otoritas AS bakal terus berkoordinasi dengan pihak Meksiko guna memastikan para pelaku mendapat balasan setimpal.
Selain itu, FBI turut menawarkan hadiah 50 ribu dolar AS (Rp768,3 juta) bagi info nan dapat mengembalikan keempat korban penculikan dan menangkap para pelaku.
Sumber: Reuters
Berita lain dengan Judul: Dua petugas Palang Merah Internasional diculik di Mali
Berita lain dengan Judul: PM Jepang janji tuntaskan masalah penculikan oleh Korut
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023