Bengaluru (BERITAJA.COM) - Sebagian besar pasar ekuitas Asia, selain China nan sedang berkembang, menyaksikan arus keluar penanammodal asing pada Februari lantaran info ekonomi AS nan kuat menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve bakal mempertahankan suku kembang lebih tinggi lebih lama dari nan diantisipasi.
Investor asing menjual ekuitas senilai 2,1 miliar dolar AS bersih di pasar Thailand, India, Filipina, dan Vietnam, menurut info dari bursa saham pada Selasa.
"Kami pikir argumen utama di kembali aliran FII nan lemah pada Februari adalah perubahan besar dalam ekspektasi pasar terhadap lintasan kenaikan suku kembang Fed," kata Manishi Raychaudhuri, kepala penelitian ekuitas Asia-Pasifik di BNP Paribas.
"Pada akhir Januari, ekspektasi pasar tentang suku kembang Fed Fund puncak adalah 4,9 persen. Pada akhir Februari, melonjak menjadi 5,5 persen."
Inflasi konsumen AS naik lebih tinggi dari nan diharapkan pada Januari, sementara pertumbuhan pekerjaannya meningkat, mendorong perubahan sentimen terhadap kebijakan Fed.
Tren duit mengalir dari Asia Selatan ke ekuitas Asia Utara bersambung pada Februari lantaran rencana China untuk membuka kembali perbatasan.
Ekuitas Thailand menderita arus keluar asing senilai 1,28 miliar dolar AS, penjualan bersih bulanan terbesar oleh pihak luar sejak April 2020.
Sementara itu, ekuitas India dan Filipina juga mencatat arus keluar asing senilai 647 juta dolar AS dan 155 juta dolar AS.
Namun, orang asing membeli saham Korea Selatan dan Taiwan selama dua bulan berturut-turut, dengan arus masuk masing-masing sebesar 918 juta dolar AS dan 877 juta dolar AS.
"Untuk India, kisah Adani Group telah memicu beberapa kekhawatiran bakal penularan finansial nan meluas pada Februari, nan mendorong beberapa akibat ekuitas India di kalangan penanammodal asing," kata Yeap Jun Rong, mahir strategi di IG.
Di sisi lain, ekuitas Indonesia menerima 378 juta dolar AS pada Februari setelah memandang arus keluar senilai 1,55 miliar dolar AS dalam dua bulan sebelumnya.
"Ke depan, aspek kuncinya adalah apakah Indonesia bakal terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi, seperti kelanjutan pertumbuhan pinjaman oleh bank-bank besar dan info konsumsi nan positif," kata Jerry Goh, manajer investasi ekuitas Asia di fund house abrdn.
Berita lain dengan Judul: Saham Asia melemah tertekan ekuitas China dan imbal hasil obligasi AS
Berita lain dengan Judul: Ekuitas Asia jatuh tertekan kekhawatiran prospek kenaikan suku bunga
Berita lain dengan Judul: Ekuitas Asia jatuh, cemas bank sentral terus naikkan suku bunga
:
Faisal Yunianto
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023