Singapura (BERITAJA.COM) - Dolar melemah di awal sesi Asia pada Selasa pagi, menjelang kesaksian oleh ketua Federal Reserve Jerome Powell nan bakal menjadi konsentrasi penanammodal untuk petunjuk petunjuk nan kemungkinan bakal diambil bank sentral AS dalam mengatasi inflasi nan kuat.
Indeks dolar, nan mengukur mata duit AS terhadap enam rival utamanya, diperdagangkan 0,067 persen lebih tinggi pada 104,31, setelah tergelincir 0,26 persen semalam. Indeks turun 0,6 persen untuk bulan ini menyusul kenaikan 2,6 persen pada Februari.
Dolar Australia naik 0,01 persen terhadap dolar AS pada 0,673 dolar AS menjelang keputusan kebijakan bank sentral Australia (RBA) di kemudian hari di mana kenaikan suku kembang seperempat poin persentase diperkirakan secara luas.
Euro 0,03 persen lebih rendah pada 1,0675 dolar, setelah naik nyaris 0,5 persen semalam. Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,2025 dolar, naik 0,03 persen, sedangkan kiwi melemah 0,08 persen menjadi 0,619 dolar AS.
Yen Jepang melemah 0,15 persen menjadi 136,14 per dolar menjelang pertemuan kebijakan terakhir Gubernur bank sentral Jepang Haruhiko Kuroda pada Kamis (9/3/2023) dan Jumat (10/3/2023).
Kesaksian Powell di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3/2023) sebagian besar bakal menentukan pergerakan pasar mata duit minggu ini, dengan laporan pekerjaan Februari nan bakal dirilis pada Jumat (10/3/2023) juga sangat ditunggu.
Kevin Cummins, kepala ahli ekonomi di NatWest Markets, mengatakan Powell kemungkinan bakal mengungkapkan kekhawatiran nan meningkat seputar inflasi tetapi mungkin bakal berakhir meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan 50 pedoman poin pada 22 Maret.
Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed meningkatkan suku kembang sebesar 25 pedoman poin pada dua pertemuan terakhirnya, tetapi info ekonomi nan handal sepanjang Februari memicu kekhawatiran bank sentral bakal kembali meningkatkan suku kembang besar-besaran.
"Kami menduga dia (Powell) bakal terdengar tidak berkomitmen untuk saat ini dan mengambil isyarat dari info krusial nan bakal datang," kata Cummins, nan memperkirakan Fed bakal meningkatkan suku kembang sebesar 50 pedoman poin.
Pedagang berjangka biaya Fed memperkirakan probabilitas 76 persen bahwa Fed bakal meningkatkan suku kembang sebesar 25 pedoman poin pada pertemuan Maret.
Mereka juga memperkirakan suku kembang bakal mencapai puncaknya di 5,48 persen pada September dan tetap di atas 5,0 persen di akhir tahun.
"Yang menjadi jelas bagi pasar finansial adalah bahwa inflasi terbukti jauh lebih susah daripada nan dirasakan kebanyakan orang pada awal tahun," kata ahli ekonomi ING. "Kembali ke disinflasi dan narasi dolar nan lebih lemah kudu menunggu."
Berita lain dengan Judul: CME Group bakal luncurkan opsi renminbi luar negeri 3 April
Berita lain dengan Judul: Dolar melemah, kesaksian Powell dan info pekerjaan jadi fokus
Berita lain dengan Judul: Dolar AS tergelincir di sesi Asia, penanammodal tunggu kesaksian Powell
:
Faisal Yunianto
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023