Trending

Dinkes Tulungagung Evakuasi Ibu Dan Anak Odgj Yang Terlantar - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Awalnya RM mempunyai suami, tetapi saat melahirkan anaknya, sang suami melarikan diri. Kondisi itu memicu depresi hingga akhirnya berkembang menjadi gangguan skizofrenia

Tulungagung, Jatim (BERITAJA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengevakuasi seorang ibu dan anak yang tergolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di area pertokoan Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kutoanyar, Tulungagung, Jawa Timur, Senin.

Saat dievakuasi, anak berumur 14 tahun itu dalam kondisi terikat kain pada bagian perut oleh ibunya untuk mencegahnya hilang.

Keduanya sekarang dibawa ke tempat penampungan sementara sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa.

Sub Koordinator Kesehatan Jiwa Dinkes Tulungagung, Heru , mengatakan bahwa pasangan ibu dan anak tersebut berinisial RM (51) dan (14), penduduk Desa Picisan, Kecamatan Sendang.

Mereka telah tiga kali dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang untuk pengobatan, namun kembali ke desa pada 28 November 2024.

“Setelah sampai di rumah, mereka sempat didampingi perawat dan perawat desa. Tetapi beberapa hari kemudian mereka kabur dari desa,” jelas Heru.

Berdasarkan pemeriksaan, RM diketahui menderita skizofrenia yang muncul sejak ditinggalkan suaminya setelah melahirkan .

Baca juga: Pemkab Pidie Jaya fasilitasi pemulangan ODGJ berbareng RSJ Aceh

Baca juga: Pertamina Patra Niaga JBB membangun gedung serbaguna bagi ODGJ

Sementara itu, mengalami retardasi mental.

"Awalnya RM mempunyai suami, tetapi saat melahirkan anaknya, sang suami melarikan diri. Kondisi itu memicu depresi hingga akhirnya berkembang menjadi gangguan skizofrenia," tambahnya.

Saat ini, keduanya ditempatkan di shelter milik Dinas Sosial Tulungagung sebelum dirujuk kembali ke RSJ Lawang pada Jumat (24/1) untuk pengobatan lanjutan.

Namun, pihak Pemkab Tulungagung tetap terkendala lantaran belum mempunyai shelter unik untuk ODGJ yang tidak mempunyai keluarga

"Untuk sementara kami bawa ke shelter, dan penanganan lebih lanjut bakal dirujuk ke RSJ Lawang,” ujar Heru.

Kasus ini kembali mengungkap tantangan dalam penanganan ODGJ, terutama bagi mereka yang kehilangan support keluarga.

Pemerintah diharapkan dapat menyediakan akomodasi yang lebih memadai untuk rehabilitasi dan perawatan jangka panjang bagi golongan rentan ini.

Baca juga: Polisi selidiki kasus anak gangguan jiwa bunuh ayah di Ponorogo

Baca juga: Dinsos Jatim bebaskan enam ODGJ yang dipasung


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!