Den: Ri Berpotensi Tarik Relokasi Industri Dari Tarif 10% As Ke China - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri menilai penerapan tarif 10% oleh Amerika Serikat (AS) terhadap peralatan impor dari China membuka kesempatan relokasi industri yang dapat menguntungkan perekonomian Indonesia.
"Dengan penerapan tarif 10% terhadap China dan juga ada trade war antara Amerika dengan China itu bukan tidak mungkin pedoman produksi bakal beranjak dari China ke negara-negara yang tidak dikenakan impor tarif. Salah satunya Indonesia," kata Chatib di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Agar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut, DEN merekomendasikan agar Indonesia melakukan perbaikan suasana investasi, meningkatkan kepastian usaha, dan menjaga konsistensi kebijakan.
"Karena jika ini yang terjadi, maka posisi Indonesia sebenarnya mampudiuntungkan. Karena ada relokasi dari pedoman produksi dari China kepada Vietnam dan mungkin jika Vietnam kelak terlalu penuh bakal lari kepada Indonesia," ujarnya.
Sektor-sektor yang berpotensi terakibat relokasi ini mencakup manufaktur dan beragam industri yang sebelumnya berbasis di China. Perusahaan bakal mencari letak dengan biaya produksi yang lebih kompetitif untuk menghindari tarif tinggi yang dikenakan AS.
Lebih lanjut, Chatib menekankan pentingnya reformasi birokrasi dengan digitalisasi alias GovTech guna mempercepat proses manajemen dan meningkatkan daya tarik investasi Indonesia.
Ia menilai bahwa percepatan digitalisasi dalam sistem pemerintahan dapat membantu memperbaiki suasana investasi dan memastikan Indonesia betul-betul meraup faedah dari pergeseran rantai pasok dunia ini.
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: