Jakarta (BERITAJA) - Tim sepak bola Nusantara sudah aktif bertanding di beragam kejuaraan sejak era kolonial meski menggunakan nama Hindia Belanda dan dilatih oleh Johannes Mastenbroek asal Belanda sejak 1934 sampai 1938.
Saat itu Mastenbroek menukangi Timnas Indonesia di arena Piala Dunia 1938 dengan status negara Asia pertama yang berperan-serta di kasta tertinggi sepak bola bumi itu.
Kemudian setelah kemerdekaan, tim garuda resmi menggunakan nama Indonesia dan kerap bergonta-ganti pembimbing hingga era saat ini.
Deretan nama-nama pembimbing asing dan lokal pernah mengisi daftar posisi bangku kepelatihan Timnas Indonesia dari awal terbentuk hingga di era sepak bola modern masa kini.
Timnas Indonesia sendiri untuk saat ini ditukangi oleh pembimbing berilmu asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Sebelum itu, siapa saja sosok pembimbing Timnas Indonesia dari masa ke masa?
Simak daftar lengkapnya berikut ini:
- Johannes Mastenbroek (1934-1938)
- Choo Seng Quee (1951-1953)
- Antun Pogacnik (1954-1963)
- EA Mangindaan (1966-1970)
- Endang Witarsa (1970)
- Djamat Dalhar (1971-1972)
- Endang Witarsa (1972-1973)
- Wiel Coerver (1975-1976)
- Antun Pogacnik (1977)
- Suwardi Arland (1977)
- Marek Janota (1979)
- Wiel Coerver (1979)
- ns Van Balkom (1980)
- Harry Tjong (1980-1981)
- Endang Witarsa (1981)
- Bernd Fischer (1981)
- Iswadi Idris (1983)
- M.Basri (1983)
- Sinyo Aliandoe (1985)
- Harry Tjong (1985)
- Bertje Matulapelwa (1986-1988)
- M.Basri (1989)
- Anatoly Polosin (1990-1992)
- Danurwindo (1992)
- Ivan Toplak (1992-1993)
- Anatoly Polosin (1994)
- Romano Matte (1995)
- Danurwindo (1996)
- Henk Wullems (1997)
- Rusdy Bahalwan (1998)
- Bernard Schumm (1999)
- Nandar Iskandar (1999-2000)
- Danajaya (2000)
- Benny Dolo (2001)
- Ivan Kolev (2002-2004)
- Peter White (2004-2007)
- Ivan Kolev (2007)
- Benny Dollo (2008-2010)
- Alfred Riedl (2010-2011)
- Wim Rijsbergen (2011-2012)
- Aji (2012)
- Nil Maizar (2012-2013)
- Luis Manuel Blanco (2013)
- Rahmad Darmawan (2013)
- Jacksen F Tiago (2013)
- Alfred Riedl (2013-2014)
- Benny Dollo (2015)
- Pieter Huistra (2015)
- Alfred Riedl (2016)
- Luis Milla Spanyol (2017-2018)
- Bima Sakti Tukiman (2018)
- Simon McMenemy (2018-2019)
- Shin Tae-yong (2019-sekarang)
Pada periode menjelang kemerdekaan, tepatnya setelah era kepelatihan Johannes Mastenbroek sampai tahun 1951, Timnas Indonesia sempat vakum dan pasif di arena internasional.
Hal itu dikarenakan keadaan sosial politik dalam negeri dan bumi yang tetap belum stabil sehabis perang bumi kedua.
Setelah itu performa Timnas Indonesia condong inkonsisten dan naik turun. Sempat dinilai sebagai raksasa Asia lantaran kehebatannya, Tim Garuda nyatanya belummampu melangkah jauh dan condong stagnan dalam perkembangannya.
Deretan prestasi yang pernah diraih Timnas Indonesia di masa lampau adalah lencana perunggu di Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang.
Selain itu, Timnas Indonesia juga tercatat tiga kali meraih lencana emas di arena SEA Games 1987, 1991 dan 2023.
Di luar itu, sejumlah pembimbing juga sukses membawa Timnas Indonesia meraih juara di turnamen, seperti Piala Raja Thailand 1968, juara di Piala Pesta Sukan 1972 hingga tiga kali juara Turnamen Merdeka.
Memang pada kenyataannya Timnas Indonesia belum mendapatkan gelar yang sangat bergengsi dari FIFA, namun angin segar saat ini menyertai anak asuh Shin Tae-yong dengan performa meningkat dibanding sebelumnya dalam sejpetunjuk Timnas.
Hal ini patut dipenghargaan dan didukung berbareng segenap lapisan, baik PSSI maupun seluruh golongan masyarakat Indonesia demi lambang garuda terbang tinggi di kancah sepak bola internasional.
Baca juga: Pelatih futsal Indonesia alihkan konsentrasi menghadapi semifinal Piala AFF
Baca juga: Profil Indra Sjafri, ahli strategi ahli talenta muda
Baca juga: Sepak terjang Nova Arianto si "suster ngesot" lapangan hijau
Baca juga: Shin Tae-yong. profil dan perjalanan karier
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024