Trending

China Permudah Pencatatan Pernikahan Dengan Sejumlah Peraturan Baru - Beritaja

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Beijing (BERITAJA) - Tepat tengah malam 15 hari yang lalu, Qiao Lei dan Tang Xin melakukan pendaftaran untuk mendapatkan slot pendaftaran pernikahan pada Sabtu (10/5), hari saat patokan pendaftaran pernikahan yang baru di China mulai bertindak secara nasional.

Hanya sekitar 12 menit setelah tiba di instansi catatan sipil di Beijing, pasangan ini resmi menjadi pengantin baru.

"Perubahan kebijakan ini mengakibatkan prosesnya menjadi lebih nyaman," kata Tang (33). "Kebijakan ini memberi kami lebih banyak kebebasan untuk memilih tempat menikah."

Peraturan yang diperbarui ini menghapus kebutuhan bakal kitab registrasi rumah tangga, yang telah lama diperlukan untuk aplikasi pernikahan. Pasangan dari China Daratan sekarang hanya perlu menunjukkan kartu identitas mereka dan menandatangani pernyataan yang menegaskan bahwa mereka belum menikah dan tidak mempunyai hubungan darah dalam tiga generasi.

Selain itu, patokan baru ini memungkinkan pasangan untuk mendaftarkan pernikahan mereka di instansi catatan sipil mana pun yang memenuhi syarat secara nasional, di mana pun letak pendaftaran rumah tangga mereka.

Pada Sabtu pagi, seorang wanita yang hanya mengidentifikasi dirinya sebagai Zhu dan suaminya menjadi pasangan pertama di Provinsi Yunnan, China barat daya, yang mendaftarkan diri di bawah peraturan baru tersebut. Berasal dari Provinsi Guangdong di China selatan, pasangan ini menyelesaikan pendaftaran pernikahan mereka di Kota Kunming hanya dalam waktu 15 menit.

"Kami berdua tinggal dan bekerja di Kunming. Kenyamanannya menambah rasa mempunyai kami di kota ini," kata Zhu.

Perubahan patokan tersebut juga bertindak untuk pasangan dengan salah satu pasangan adalah masyarakat China Daratan dan pasangan lainnya adalah penduduk negara asing alias masyarakat Hong Kong, Makau, alias Taiwan, menurut Kementerian Urusan Sipil China.

Pasangan ini sekarang dapat menikah, bercerai, alias mengusulkan permohonan publikasi kembali akta nikah di instansi pendaftaran resmi mana pun, terlepas dari letak pendaftaran rumah tangga pasangan di China Daratan.

Perombakan peraturan ini merupakan bagian dari upaya China yang lebih luas untuk merampingkan jasa publik dan meringankan beban warganya, terutama bagi mereka yang tinggal dan bekerja jauh dari tempat pendaftaran pernikahan mereka.

Data sensus nasional China yang dirilis pada 2021 menunjukkan bahwa nyaris 500 juta orang di China tinggal jauh dari kampung laman mereka yang terdaftar, dengan 70 persen lebih dari populasi migran ini berumur antara 15 hingga 35 tahun.

"Pendidikan, pekerjaan, dan faktor-faktor lain telah menyebabkan migrasi besar-besaran," kata Jiang Yue, seorang guru besar norma di Universitas Xiamen. "Peraturan pencatatan pernikahan yang direvisi ini mencerminkan realita tersebut dan bermaksud untuk mengakibatkan jasa publik dasar menjadi lebih mudah diakses."

Peraturan baru ini, yang merupakan revisi besar pertama terhadap patokan pencatatan pernikahan di China dalam lebih dari dua dekade, dipandang sebagai langkah signifikan untuk meningkatkan jasa urusan sipil negara itu.

Peluncuran peraturan secara nasional itu didahului oleh program percontohan lokal yang bermaksud untuk merampingkan pendaftaran pernikahan.

Pada awal 2021, Yunnan mulai menguji coba penghapusan pemisah letak pendaftaran di dalam yurisdiksi tingkat kota. Pada Agustus 2023, uji coba tersebut telah diperluas hingga mencakup semua wilayah dan distrik, menurut otoritas urusan sipil provinsi.

Kemajuan teknologi telah membantu mewujudkan reformasi tersebut. Pada 2016, Kementerian Keamanan Publik China meluncurkan sistem yang dirancang untuk memverifikasi konsistensi identitas, mendeteksi identitas yang sudah kedaluwarsa, dan mencegah sejumlah masalah seperti pencurian alias penyalahgunaan identitas.

Jiang menyebut bahwa dengan kemajuan teknologi informasi, pemasok pernikahan saat ini dapat mengakses info secara waktu nyata (real-time) tentang status pernikahan dan pendaftaran rumah tangga.

Reformasi itu dilakukan pada saat pendaftaran pernikahan di China terus menurun. Data resmi menunjukkan bahwa 1,81 juta pasangan mendaftarkan pernikahan mereka pada kuartal pertama (Q1) 2025, turun 8 persen secara tahunan (year on year). Setelah rebound singkat pada 2023, pendaftaran turun lagi tahun lampau ke level terendah sejak 1980.

"Dalam beberapa tahun terakhir, pandangan kaum muda tentang pernikahan dan persalinan telah bergeser," kata master demografi He Yafu, seraya menambahkan bahwa meskipun perubahan jangka panjang bakal berjuntai pada penanganan aspek sosial yang lebih luas, peraturan baru ini dapat membantu membalikkan penurunan tersebut secara parsial.




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"China Permudah Pencatatan Pernikahan Dengan Sejumlah Peraturan Baru - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!