Beijing (BERITAJA) - Pemerintah China menyebut argumen pemerintahan Donald Trump menerapkan tarif impor 10 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok lantaran menganggap negara Tirai Bambu itu sebagai penyuplai fentanil adalah kekeliruan.
"China adalah salah satu negara terkeras di bumi dalam penanggulangan narkotika baik dari segi kebijakan maupun implementasi. Fentanil adalah masalah bagi AS dan akar penyebabnya terletak pada negara itu sendiri," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konvensi pers di Beijing pada Rabu.
Pada Sabtu (1/2), Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah pelaksana untuk memberlakukan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China yang bertindak mulai 4 Februari sebagai corak "hukuman" terhadap perdagangan terlarangan narkoba, khususnya fentanil dan imigran gelap.
Tarif sebesar 25 persen bakal dikenakan pada impor peralatan dari Kanada, selain sumber daya energi, yang tarifnya ditetapkan sebesar 10 persen. Tarif 25 persen juga dikenakan pada impor peralatan dari Meksiko.
Sedangkan impor dari China, yang sudah terkena bea masuk, bakal dipungut tarif tambahan 10 persen.
"China telah memberikan support kepada AS terhadap masalah fentanil dengan semangat kemanusiaan. Atas permintaan AS, China mengumumkan pada 2019 keputusan untuk secara resmi menjadwalkan zat-zat mengenai fentanil sebagai substansi narkoba, kami adalah negara pertama di bumi yang melakukannya," tegas Lin Jian.
Dalam beberapa tahun terakhir, China, menurut Lin Jian telah melakukan kerja sama antinarkotika praktis dengan pihak AS secara luas.
"Prestasi yang telah kami buat dapat dilihat oleh semua orang di beragam bagian seperti pengaturan zat-zat mengenai narkoba, pembagian info intelijen, kerja sama pada kasus-kasus individual, penghapusan iklan daring, pertukaran teknologi pengetesan narkoba dan hubungan multilateral," tambah Lin Jian.
Namun, terlepas dari prestasi China dalam kerja sama antinarkotika, Lin Jian mengungkap AS tetap mau untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada impor China dengan dalih masalah fentanil.
"China dengan tegas menyesalkan dan menentang langkah ini dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kewenangan dan kepentingan kami yang sah. Menjadikan pihak lain kambing hitam tidak dapat menyelesaikan masalah," ungkap Lin Jian.
Baca juga: China bakal berlakukan tarif tambahan untuk produk tertentu dari AS
Lin Jian menegaskan perang jual beli dan tarif tidak bakal menghasilkan pemenang.
"Menekan alias menakut-nakuti China bukanlah langkah yang tepat untuk terlibat dengan kami. Mengurangi permintaan domestik terhadap obat-obatan terlarang dan meningkatkan kerja sama penegakan norma merupakan solusi mendasar bagi krisis fentanil di AS. China bakal dengan tegas mempertahankan kewenangan dan kepentingan kami yang sah," tambah Lin Jian.
Lin Jian menyebut dalam percakapan telepon antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada 17 Januari, China telah menjelaskan posisi dan prinsipnya dengan jelas.
"Kedua pihak telah mencapai kesepahaman berbareng pada prinsipnya tentang keterlibatan dalam kerja sama yang saling menguntungkan. yang dibutuhkan sekarang bukanlah kenaikan tarif sepihak, tetapi perbincangan dan konsultasi yang setara dengan rasa saling menghormati," kata Lin Jian.
Pada Senin (3/2), Trump mengumumkan penundaan tarif selama satu bulan untuk Meksiko dan Kanada setelah pemimpin kedua negara tetangga AS itu berjanji untuk meningkatkan keamanan perbatasan.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut bahwa Kanada sedang menjalankan rencana senilai 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp21,3 triliun) untuk memperkuat perbatasan, meningkatkan koordinasi dengan AS, dan menambah sumber daya untuk menghentikan aliran fentanil.
Sementara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum pada Senin juga mengumumkan kesepakatan dengan Trump untuk menghentikan pengenaan tarif 25 persen selama sebulan.
Sedangkan Kementerian Perdagangan China telah mengusulkan gugatan ke WTO.
Selain itu China juga melakukan tindakan jawaban dengan mengenakan tarif sebesar 15 persen terhadap impor batu bara dan gas alam cair (LNG) dari AS mulai 10 Februari 2025. Bea masuk 10 persen juga bakal dipungut dari impor minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar, dan truk pikap dari AS.
Baca juga: Eropa hadapi Ancaman tarif AS, PM Polandia serukan EU tetap bersatu
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya