Trending

Celios: Perlu Pengembangan Fasilitas Olahan Mineral Jaga Ekosistem Bev - Beritaja

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
satu yang potensial adalah kebutuhan komponen 'Battery Energy Storage System' untuk mendukung 71 gigawatt sasaran pembangkit daya baru terbarukan

Jakarta (BERITAJA) - Center of Economic and Law Studies (Celios) menyarankan pemerintah lebih mengembangkan akomodasi pengolahan mineral kritis guna menjaga ekosistem baterai kendaraan listrik (battery electric vehicle/ BEV) di dalam negeri dari kebijakan pencabutan mandat penggunaan EV di Amerika Serikat.

Adapun akomodasi pengolahan mineral kritis ialah pembangunan pabrik pengolahan precursor ke material katoda dan baterai ion lithium.

"Kembangkan akomodasi pengolahan mineral kritis di dalam negeri. Salah satu yang potensial adalah kebutuhan komponen Battery Energy Storage System (BESS) untuk mendukung 71 gigawatt sasaran pembangkit daya baru terbarukan," kata Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira dihubungi di Jakarta, Selasa.

Bhima menjelaskan perihal tersebut perlu dilakukan mengingat baterai yang dibuat dari mineral kritis yang bahan bakunya ada di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi kendaraan listrik saja. Justru yang paling potensial ialah baterai penyimpanan dari daya terbarukan.

Selanjutnya, dia mengatakan para pengusaha di industri kendaraan listrik juga mestimampu menutup celah antara hasil yang diproduksi di akomodasi pemurnian (smelter) supayamampu dilakukan perakitan mobil.

Menurut dia, selama ini rantai pasok kendaraan listrik di tanah air tetap ada lubang di antara industri hulu dan hilir (industri antara).

"Smelter-nya banyak, industri perakitan EV mulai beraksi tapi di tengahnya tetap belum banyak investasi masuk," katanya.

Sebelumnya, dia mengatakan ada empat akibat kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mencabut mandat penggunaan kendaraan listrik (EV) di negaranya terhadap ekosistem pengembangan EV di Indonesia.

Dampak tersebut antara lain ialah permintaan mineral kritis untuk bahan baku baterai kendaraan listrik bakal menurun, berpalingnya minat penanammodal asal AS, pembiayaan internasional berpotensi macet, serta hilirisasi nikel di tanah air bakal didominasi oleh perusahaan asal China.

Baca juga: Celios sebut empat akibat mandat EV dicabut di AS terhadap RI

Baca juga: Pengamat: Perlu langkah strategis guna percepat pengembangan SPKLU

Baca juga: ESDM lanjutkan insentif konversi motor listrik dukung ekosistem EV

Baca juga: SPKLU bertambah di Makassar dukung ekosistem kendaraan listrik


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!