Cek Kesehatan Gratis, Naiknya Produktivitas, Dan Transformasi Ekonomi - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Program cek kesehatan cuma-cuma yang diluncurkan pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi salah satu kebijakan yang diharapkan tidak hanya berakibat pada sektor kesehatan, tetapi juga mempunyai implikasi luas terhadap kehidupan ekonomi di Indonesia.

Kesehatan dan ekonomi merupakan dua pilar saling terkait, karena masyarakat yang sehat adalah fondasi dari produktivitas yang tinggi, dan produktivitas yang tinggi pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Secara langsung, program ini bakal mengurangi beban biaya kesehatan individu, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) misalnya telah memproyeksikan bahwa setiap penduduk dapat menghemat biaya pemeriksaan kesehatan hingga lebih dari Rp1 juta dengan mengikuti program cek kesehatan cuma-cuma yang disediakan oleh pemerintah.

Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi PCO Muhammad Isra Ramli menyatakan bahwa nilai penghematan pasti per perseorangan berbeda-beda, mengingat setiap peserta program mendapatkan jasa pemeriksaan unik yang disesuaikan dengan usia dan beban penyakit terbanyak pada setiap golongan usia sasaran.

Namun, pada prinsipnya mesti disadari bahwa pengeluaran untuk kesehatan sering kali menjadi salah satu komponen terbesar dalam anggaran rumah tangga.

Dengan adanya cek kesehatan gratis, alokasi biaya untuk pemeriksaan rutin alias penemuan awal penyakit mampudialihkan untuk kebutuhan lain seperti pendidikan, nutrisi, alias apalagi investasi mikro di sektor informal.

Ini menciptakan pengaruh domino dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat mikro.

Baca juga: Wamendukbangga: Cek Kesehatan Gratis pastikan penemuan penyakit tepat

Baca juga: Kemenkes jelaskan peran dinkes wilayah lancarkan program CKG

Halaman berikut: Dampak Makroekonomi dari program cek kesehatan gratis

Copyright © BERITAJA 2025