California Hadapi Dampak Ekonomi Jangka Panjang Akibat Kebakaran Hutan - Beritaja
Istanbul (BERITAJA) - Kebakaran rimba yang luar biasa di California Selatan diperkirakan menjadi yang termahal dalam sejpetunjuk Amerika Serikat (AS), baik dari segi kerugian finansial langsung maupun akibat ekonomi jangka panjang, menurut para ahli.
Setidaknya 27 orang dilaporkan tewas akibat kebakaran rimba yang terus melanda wilayah Los Angeles, California, sementara prakiraan angin kencang dalam beberapa hari mendatang diperkirakan bakal memperburuk situasi.
Kerugian awal akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar. Menurut AccuWeather, kerugian ekonomi akibat kebakaran di Los Angeles dapat melampaui 250 miliar dolar AS (sekitar Rp4 kuadriliun).
Dua kebakaran besar di area Eaton dan Palisades telah menghanguskan lebih dari 40.000 hektar lahan, menghancurkan lebih dari 12.300 rumah, tempat usaha, gereja, dan sekolah.
Dampak pada ekonomi lokal
Meski ekonomi nasional kemungkinan tidak bakal terlalu terpengaruh, para mahir memperingatkan bahwa ekonomi lokal Los Angeles bakal menghadapi tantangan signifikan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
"Ekonomi lokal Los Angeles bakal mengalami perubahan besar dalam beberapa bulan ke depan dan apalagi dalam jangka panjang," kata Profesor Manajemen Risiko dan Asuransi di Florida State University, Charles Nyce kepada Anadolu.
"Butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih dan membangun kembali area tersebut," tambahnya.
Menurut Profesor Keuangan di sebuah universitas terkemuka, Tatyana Deryugina, kebakaran tersebut merupakan yang termahal setidaknya dalam 100 tahun terakhir.
"Kerugian dapat meningkat lebih besar tergantung pada lama kebakaran dan area yang terakibat," jelasnya.
Pengaruh pada ekonomi dan lapangan kerja
Kebakaran ini diperkirakan berakibat besar pada ekonomi kota terbesar kedua di AS tersebut.
“Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Hidup mereka terganggu dan ini bakal berlanjut," kata Deryugina.
Menurut Ekonom dari UC Santa Cruz, Galina Hale, kebakaran itu juga menghancurkan banyak upaya di wilayah tersebut, menyebabkan ribuan pekerja, termasuk dari kalangan berpenghasilan rendah dan imigran, kehilangan pekerjaan.
“Industri pariwisata bakal terakibat lantaran kualitas udara buruk, membikin Los Angeles kurang menarik untuk dikunjungi," ujar Hale.
"Industri movie juga terganggu lantaran beberapa rumah milik tokoh ikut hancur, dan aktivitas di area tersebut terhenti akibat kebakaran."
Para mahir memperingatkan potensi krisis perumahan akibat kebakaran yang merusak lebih dari 10.000 gedung tempat tinggal.
Hale memproyeksikan kenaikan biaya sewa dan konstruksi. "Dalam jangka pendek, permintaan perumahan dan bangunan bakal meningkat, sehingga mendorong kenaikan harga. Beberapa masyarakat mungkin memilih pindah, sementara area tertentu susah dibangun ulang lantaran standar izin saat ini."
Deryugina menambahkan bahwa proses pemulihan bakal menyantap waktu.
"Permintaan bahan gedung dan tenaga kerja bakal tinggi. Tidak semua orang dapat segera membangun kembali rumahnya, yang bakal memberikan tekanan pada pasar properti Los Angeles."
Nyce juga memperingatkan bahwa banyak rumah tangga mungkin tidakmampu pulih jika kerugiannya tidak diasuransikan.
"Jika tidak diasuransikan, mereka tidak bakal mempunyai sumber daya finansial untuk membangun kembali."
Jalan menuju pemulihan
Kebakaran ini juga menyoroti krisis asuransi, dengan banyak perusahaan asuransi menghadapi kesulitan untuk menanggung kerugian besar akibat kebakaran.
Deryugina menjelaskan bahwa krisis asuransi ini sudah ada sebelum kebakaran, terutama di wilayah rawan seperti California. "Perusahaan asuransi mulai menarik diri dari area berisiko tinggi dan meningkatkan premi asuransi."
Nyce memperkirakan kerugian yang diasuransikan mencapai 20-30 miliar dolar AS (sekitar Rp327,6 triliun-Rp491,4 triliun).
"Perusahaan asuransi mempunyai sumber daya untuk menanggung kerugian ini, tetapi tarif asuransi bakal meningkat di masa depan."
"Selama kebakaran tidak semakin ppetunjuk, akibatnya terhadap ekonomi AS secara keseluruhan bakal kecil. Namun, Los Angeles menghadapi proses pemulihan yang panjang," kata Deryugina.
Nyce memperkirakan bahwa pemulihan ekonomi lokal dapat menyantap waktu hingga 10 tahun, terutama jika banyak kerugian yang tidak diasuransikan.
Menurut Hale, alokasi biaya darurat bakal sangat menentukan pemulihan, terutama di organisasi berpenghasilan rendah yang terakibat ppetunjuk. "Pemulihanmampu menyantap waktu bertahun-tahun," ujarnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kebakaran bersambung di akomodasi baterai lithium California utara, AS
Baca juga: Kebakaran pembangkit listrik California picu pemindahan dan tutup jalan
:
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: