Trending

Btn Sediakan "capex" Rp1 Triliun Untuk Super App Dan Digital Store - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu menyatakan bahwa pihaknya menyediakan shopping modal (capital expenditures/capex) lebih besar pada tahun ini menjadi Rp1 triliun untuk mendukung Bale by BTN dan penerapan BTN Digital Store.

"Kami memang juga menyediakan capex yang lebih besar tahun ini untuk support Bale dan penerapan digital store. Jadi, kita branch delivery system-nya kita ganti, AS/400 backbone-nya juga kita tukar (menjadi ke power 10 dari power 9). Jadi, ini bakal mengakibatkan menjadi lebih powerful, lebih besar dan mampulebih reliable perform, kemudian juga jeli yang dirasakan oleh nasabah-nasabah kita," ungkap Nixon dalam konvensi pers peluncuran Bale by BTN, yang dikutip di Jakarta, Senin.

Dengan kapabilitas teknologi super app Bale by BTN, miliaran transaksi disebut mampuditampung dalam sekian detik secara akurat.

Pihaknya juga memperbaiki digitalisasi di digital store berbagai bagian BTN, seperti kecepatan waktu pembuatan rekening di bawah tiga menit dari sebelumnya 45 menit, hingga upgrade super app Bale secara berkelanjutan.

Implementasi terhadap beberapa artifical intelligence (AI) juga telah diterapkan, termasuk di perkreditan.

Dia menceritakan bahwa ada AI yang dipergunakan berjulukan decision engine yang dapat memutuskan pemberian angsuran hingga Rp750 juta.

"Hasilnya udah kita backtesting, kualitasnya juga lebih bagus, lantaran komputer more consistent. Kalo orang ada moody, ada sebel, ada senang, ada ceria, ada sedih. Kalo ini kan komputer, doesn't have emotions. Dia stabil, dia ngikutin parameter yang ada, dia ngeliat kebenaran datanya yang ada, and then they make decision no or yes. So, ini gak ada rasa kasihan, gak ada rasa gembira, gak ada seperti itu. This is computer, jadi engine yang melakukan keputusan,” kata dia.

"Akibatnya, lebih sigap keputusannya sekarang, sehingga yang kita perlu lakukan adalah gimana data-data yang mampumasuk ke decision engine ini jauh lebih rapi agar gak di-reject. Ini challenge-nya, di sana (datanya) more clean, more better, sehingga dia mampungebaca lampau dia lakukan keputusan. Sejauh ini, kualitas keputusannya jauh lebih baik, yang kita rasakan," ujarnya.

SEVP Digital Business BTN Thomas Wahyudi menambahkan bahwa Bale telah dilengkapi dengan standar security, lampau cyber threat intelligence dan security operation center yang mengawal transaksi 24 jam setiap hari untuk mengetahui apakah ada anomali dan sebagainya.

Pihaknya juga disebut telah merekrut para master di bagian keamanan info dari internal BTN sendiri maupun lembaga alias perseorangan di luar perusahaan.

"Jadi dikaitkan dengan capex alias investasi IT (information technology), security ini kurang lebih setiap tahun secara umum mampukita alokasikan kurang lebih 30 persen. Jadi, jika (biaya keseluruhan) Rp1 triliun, Rp250-Rp300 miliar kita fokuskan, prioritaskan, untuk security. Nanti, tidak hanya software (dan) hardware yang mengenai dengan security, tapi kita juga perkuat proses (keseluruhan sistem," ucap Thomas.

Baca juga: Super App "Bale by BTN" resmi diluncurkan

Baca juga: BTN: Kerugian akibat developer bandel capai Rp1 triliun

Baca juga: BTN mulai akuisisi Bank Victoria Syariah


Editor: Arman
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!