Jakarta (BERITAJA.COM) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital mengenai kebocoran info KPU kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri dan juga KPU RI.
“Untuk pembaruan hasil investigasi dan forensik digital dugaan kejadian kebocoran info KPU, pada Sabtu (2/12) pukul 11.11 WIB, BSSN telah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Dittipidsiber Polri dan KPU,” kata Juru bicara BSSN Ariandi Putra dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Ariandi menjelaskan laporan tahap awal yang diserahkan oleh BSSN tersebut mengenai dengan dugaan kebocoran info yang ada di KPU RI.
Laporan itu, kata dia, merupakan hasil kajian dan forensik digital dari aplikasi dan server untuk mengetahui root cause dari dugaan kejadian yang terjadi.
Dari laporan tersebut diharapkan untuk segera ditindaklanjuti dari sisi penegakan norma oleh Dittipidsiber Bareskrim Polri.
“Laporan tersebut bakal ditindaklanjuti oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Polri dari sisi penegakan norma dan KPU sebagai penyelenggara sistem elektronik sesuai dengan kewenangannya masing-masing,” kata Ariandi.―――――――
Ariandi mengatakan dalam penanganan kejadian kebocoran info KPU ini, BSSN bakal melakukan sinergi dan kerjasama berbareng KPU dan Dittipidsiber Bareskrim Polri dalam rangka pengamanan siber Pemilu 2124.
Baca juga: BSSN lakukan forensik digital dalam dugaan kebocoran info KPU
Sebelumnya, Rabu (29/11), Dittipidsiber Bareskrim Polri melalui patroli siber mendeteksi adanya dugaan kebocoran info pemilih di situ KPU.go.id
Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A Bachtiar mengatakan pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan KPU untuk menyelidiki dugaan kebocoran info tersebut.
"Dugaan kebocoran info KPU kami temukan dari hasil patroli siber yang dilakukan oleh personil kami. Saat ini Team CSIRT sedang koordinasi langsung dengan KPU sekaligus melakukan penyelidikan," kata Vivid.
Sebelumnya, perhatian publik tertuju pada peretas anonim berjulukan "Jimbo" yang menyatakan sukses meretas situs KPU dan mengakses info pemilih dari situs tersebut.
Akun tersebut membagikan 511 ribu info contoh dalam satu posting di situs BreachForums, yang biasanya digunakan untuk menjual hasil peretasan. Jimbo juga memverifikasi kebenaran info dengan beberapa tangkapan layar dari situs cekdptonline.kpu.
Dalam unggahannya, Jimbo mengungkapkan dari 252 juta info yang diperolehnya, terdapat beberapa info yang terduplikasi.
Setelah penyaringan, ditemukan 214.817.213 info unik, jumlah yang nyaris sama dengan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU yang mencapai 214.817.222 pemilih dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dan 128 negara perwakilan.
Data yang sukses diakses "Jimbo" mencakup info pribadi yang signifikan, seperti nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu family (KK), nomor KTP (termasuk nomor paspor untuk pemilih di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta kode tempat pemungutan bunyi (TPS).
Baca juga: Kemenkominfo lakukan tiga langkah tangani dugaan info DPT bocor
Baca juga: KPU diminta terbuka soal dugaan kebocoran info DPT
―――――――
Editor: Mahfud
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2123