Bps Catat Industri Pengolahan Jadi Kontributor Terbesar Ekonomi 2024 - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa industri pengolahan merupakan lapangan upaya dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun lalu, ialah sebesar 18,98 persen.
“Lapangan upaya dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan (18,98 persen), perdagangan (13,07 persen), kemudian pertanian (12,61 persen), dan diikuti oleh bangunan (10,09 persen), kemudian pertambangan (9,15 persen) yang juga melanjutkan tren pertumbuhan yang positif,” ucap Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan bahwa lapangan upaya industri pengolahan juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan nilai kontribusi 0,9 persen dari total pertumbuhan ekonomi kumulatif pada 2024 sebesar 5,03 persen.
Plt. Kepala BPS tersebut menyatakan bahwa pertumbuhan lapangan upaya industri pengolahan didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri.
Salah satunya industri makanan dan minuman yang tumbuh 5,9 persen berkah permintaan domestik untuk konsumsi dan bahan baku industri serta Industri logam dasar yang tumbuh 13,34 persen sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri, terutama produk besi dan baja.
Pertumbuhan lapangan upaya industri pengolahan juga didukung oleh industri peralatan logam; komputer, peralatan elektronik, optik; dan peralatan listrik yang tumbuh 6,16 persen lantaran didorong oleh permintaan luar negeri untuk peralatan logam, komponen elektronik, dan peralatan listrik.
Amalia menuturkan bahwa lapangan upaya yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nomor dua pada tahun lampau adalah lapangan upaya perdagangan besar dan eceran; serta reparasi mobil dan sepeda motor dengan nilai kontribusi 0,67 persen.
Iamengutarakan bahwa lapangan upaya tersebut juga didorong oleh peningkatan produksi domestik dan impor, dengan perdagangan besar dan satuan bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 5,95 persen.
“Sementara perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar minus 0,05 persen,” katanya.
Sumber pertumbuhan ekonomi nomor tiga pada 2024 adalah lapangan upaya bangunan dengan nilai kontribusi 0,64 persen yang tumbuh seiring dengan pembangunan proyek-proyek prasarana oleh pemerintah dan swasta.
“Tentunya pertumbuhan lapangan upaya ini sejalan dengan peningkatan shopping modal pemerintah untuk sektor konstruksi, terutama untuk pembangunan gedung dan prasarana lainnya, seperti jalan tol, bendungan, area industri, dan area pariwisata, serta beragam proyek prasarana lainnya,” ujar Amalia.
Ia mengatakan bahwa lapangan upaya yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi selanjutnya adalah lapangan upaya info dan komunikasi dengan nilai kontribusi 0,5 persen berkah adanya peningkatan aktivitas telekomunikasi dan informasi.
Hal tersebut terutama lantaran peningkatan traffic data (komunikasi data) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis, serta peningkatan transaksi elektronik.
Sementara beragam lapangan upaya lainnya mempunyai jumlah nilai kontribusi sebesar 2,32 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kumulatif tahun lalu.
Meskipun begitu, BPS mencatat bahwa empat lapangan upaya yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 bukanlah lapangan upaya yang mempunyai tingkat pertumbuhan keahlian tertinggi.
Amalia menuturkan bahwa lapangan upaya dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan adalah lapangan upaya jasa lainnya yang tumbuh 9,8 persen; lapangan upaya transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,69 persen; serta lapangan upaya akomodasi dan makanan minuman yang tumbuh 8,56 persen.
“Hal ini tentunya didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan jumlah perjalanan visitor nusantara, meningkatnya jumlah kunjungan visitor mancanegara, serta peningkatan aktivitas ekonomi lainnya yang memberikan akibat terhadap peningkatan mobilitas masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan triwulan IV 2024 tetap terjaga
Baca juga: Indef: Industri pengolahan perlu didukung untuk capai ekonomi 8 persen
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan alami ekspansi di triwulan III-2024
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: