Trending

Bpkh Kaji Pengembangan Lahan Dan Bandara Alternatif Di Saudi - Beritaja

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) turut mengkaji pengembangan lahan dan airport pengganti di Arab Saudi sebagai langkah untuk mewujudkan ibadah haji yang lebih terjangkau.

"Untuk mengatasi masalah ini, tercetus buahpikiran mengembangkan lahan dan airport alternatif, apalagi jika rupanya ada miqat (lokasi berganti kain dan niat berihram yang dekat)," ujar Anggota Bidang Investasi Surat Berharga dan Emas, serta Analisis Portofolio BPKH Indra Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Indra mengatakan aspek utama yang membikin lama jamaah calon haji Indonesia di tanah suci begitu lama hingga 40 hari adalah panjangnya waktu tunggu keberangkatan dan kepulangan.

Sebab, prasarana yang terbatas di Bandara Jeddah dan Madinah serta mesti bergantian menunggu slot kedatangan/kepulangan jamaah negara lain. Sementara slot dan prasarana adalah kewenangan pihak GACA (General Authority of Civil Aviation) Arab Saudi.

Dengan lamanya masa tinggal di Arab Saudi itu berpengaruh pada biaya penyelenggaraan ibadah haji. Maka, pengurangan masa tinggal menjadi salah satu opsi sesuai dengan rekomendasi Panja Haji DPR RI 2025.

"Selain itu, tantangan lain juga muncul akibat aksesibilitas lebih dari 17.000 pulau dan 75.000 desa di Indonesia, serta 719 bahasa yang berbeda serta tingginya jumlah jamaah yang tidak mempunyai akses finansial memadai," kata Indra.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub RI M. Mauludin mengatakan airport yang tengah dikaji ini hanya mempunyai dua runway dengan kapabilitas terbatas.

Baca juga: BPKH komitmen terapkan good corporate governance kelolaan biaya haji

Baca juga: Kemenag ingatkan hati-hati terhadap penipuan Loker petugas haji 2025

Selain itu, airport yang dimaksud hanyamampu menampung ratusan penumpang per jam, sehingga untuk kelaikudaraan airport dan terminal haji ini perlu investasi lanjutan.

"Rencana jangka pendek yang diusulkan adanya pendapat untuk optimasi airport eksisting di sana dengan sebelumnya berkonsultasi intens berbareng Presiden, Kementerian/Lembaga/BUMN dan pemangku kepentingan mengenai guna mengalihkan sebagian jamaah haji Indonesia ke sana sehingga mengurai titik konsentrasi tidak hanya airport di Jeddah dan Madinah," kata dia

Sedangkan untuk jangka panjang, dibutuhkan investasi bagi pembangunan bandara, terminal, rumah sakit dengan kapabilitas dan akomodasi yang lebih optimal.

Adanya kesiapan terminal bakal dapat mengurai lama dan mobilisasi serta meringankan konsentrasi tenaga dan jasa kesehatan yang memadai untuk mendukung kebutuhan medis jamaah calon haji lansia.

Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu (SIHDU) Ramadhan Harisman mengatakan pengganti lahan dan airport baru dianggap mempunyai posisi strategis sebagai area hub penyelenggaraan haji di masa mendatang.

Ia optimistis dengan dibukanya opsi lahan yang mempunyai airport dan miqat yang dekat ini, lama hajimampu dipangkas menjadi lebih singkat.

"Sehingga berpotensi mengurangi biaya transportasi, konsumsi dan akomodasi yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya dan jasa haji yang lebih efektif dan efisien," ujar dia.

Baca juga: Tata kelola haji Indonesia dipenghargaan Pemerintah Saudi

Baca juga: Menag: Jamaah Indonesia tidak bakal menempati Mina Jadid

syah
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Bpkh Kaji Pengembangan Lahan Dan Bandara Alternatif Di Saudi - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!