BPIP susun materi ideologi Pancasila untuk diplomat - BeritAja

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
beritaja.com

Jakarta ((BERITAJA.COM)) - Direktorat Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyusun materi ideologi Pancasila untuk membekali para diplomat.

Dalam menyusun materi tersebut, BPIP menggelar aktivitas “Diskusi Kelompok Terpumpun Penyusunan Materi PIP bagi Diplomat”, di Jakarta, Jumat (10/3), dengan mengundang para diplomat senior nan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI.

“Dalam penyusunan materi tersebut, BPIP mengundang para narasumber nan merupakan diplomat senior nan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI di negara-negara sahabat,” kata Direktur Pengkajian Materi PIP BPIP Aris Heru Utomo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut Aris, secara garis besar kitab materi Pancasila bagi diplomat disusun berasas dua pendekatan dasar, ialah kognitif dan afektif.

Dia menjelaskan bahwa melalui pendekatan kognitif dimuat antara lain materi mengenai historisitas Pancasila, pemikiran tentang Pancasila dari para pendiri bangsa, dan peran Pancasila dalam sejpetunjuk diplomasi RI.

“Adapun melalui pendekatan afektif dimasukkan materi Pancasila nan berasosiasi dinamika praksis alias dimensi praktis kebijakan dan penyelenggaraan politik luar negeri RI,” ujarnya.

Berita lain dengan Judul: (BERITAJA.COM)/berita/3431727/bpip-minta-mata-ajar-pancasila-segera-masuk-ke-perguruan-tinggi" title="BPIP minta mata ajar Pancasila segera masuk ke perguruan tinggi">BPIP minta mata ajar Pancasila segera masuk ke perguruan tinggi
Berita lain dengan Judul: (BERITAJA.COM)/berita/3431676/kepala-bpip-mata-ajar-pancasila-bisa-masuk-perguruan-tinggi" title=" Mata ajar Pancasila bisa masuk perguruan tinggi">Kepala BPIP: Mata ajar Pancasila bisa masuk perguruan tinggi

Mantan Dubes RI untuk Polandia dan Austria Darmansjah Djumala mengingatkan kembali mengenai urgensi Pancasila sebagai konsensus nan disepakati para pendiri bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Darmansjah, nan juga menjabat personil Dewan Pakar Bidang Hubungan Luar Negeri BPIP bahwa Pancasila sebagai meja tetap tidak dapat diubah, namun sebagai "leitstar" bergerak alias bintang penuntun, penafsirannya dapat didiskusikan dan dibahas lebih jauh.

"Karena itu dalam membahas tentang Pancasila, BPIP lebih menekankan pada Pancasila dalam tindakan. Narasi mengenai Pancasila dapat digambarkan dalam konteks dinamika praksis, ialah Pancasila sebagai working ideology nan terefleksikan dalam kebijakan dan program kegiatan, serta living ideology ialah ideologi nan hidup di tengah masyarakat," katanya.

Mantan Dubes RI untuk PBB di Jenewa dan New York Makarim Wibisono mengingatkan untuk memasukkan narasi mengenai kedudukan dan peran Pancasila dalam persaingan antara multilateralisme dan unilateralisme.

Hal itu, menurut dia, sangat krusial lantaran mencakup aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan politik luar negeri Indonesia seperti musyawpetunjuk dan mufakat dalam pengambilan keputusan internasional, kesetaraan, dan kepatuhan kepada norma internasional.

Acara diskusi dihadiri mantan Dubes RI untuk Selandia Baru dan Vatikan Agus Sriyono, Staf Ahli Menteri Luar Negeri RI Hubungan Antarlembaga Muhsin Syihab, Kapusdiklat Kementerian Luar Negeri RI Mohammad Koba, dan Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemlu Nina Kurnia Widhi.



COPYRIGHT © (BERITAJA.COM) 2023





Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News




Ikuti Media Sosial Kami
Affiliate: Life Health / Inforia / Blogkoopedia
close