Bnpb Matangkan Rencana Aksi Penanganan Darurat Karhutla Di Riau - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mematangkan rencana tindakan pencegahan dan penanganan tanggap darurat kebakaran rimba dan lahan (karhutla) yang diperkirakan meningkat pada musim tandus tahun ini, dengan prioritas penanganan awal di Provinsi Riau.
Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi di Jakarta, Rabu, mengatakan Riau menjadi salah satu provinsi prioritas lantaran telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla, sekaligus sebagai sinyal untuk segera memberikan support sumber daya, baik personel, peralatan maupun pendanaan yang berasal dari pemerintah pusat ataupun pemerintah wilayah setempat.
“Puncak musim tandus diprediksi mulai bulan Juni. Jadi betul, saat ini sudah mulai rapat koordinasi dan bakal menggelar apel kesiapsiagaan pada akhir April nanti,” kata dia.
Langkah kesiapan dilakukan dengan rapat koordinasi secara hybrid antara perwakilan kementerian/lembaga dengan Pemerintah Provinsi Riau yang digelar di Graha BNPB, Jakarta.
Rapat ini juga menjadi bagian dari Desk Koordinasi Penanganan Karhutla yang dibentuk oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
BNPB dalam perihal inimempersiapkan penyelenggaraan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mendukung pembasahan lahan gambut dan pengisian embung guna mencegah potensi kebakaran.
Menurut Suharyanto, kesempatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Riau pada April tetap cukup tinggi untuk mendukung penyelenggaraan OMC.
“Gubernur Riau sudah bersurat, dan saya sudah perintahkan untuk segera melaksanakan OMC,” kata dia.
Kepala BNPB menilai bahwa OMC terbukti efektif dalam penanganan bencana, seperti saat banjir di wilayah Jabodetabek pada Maret lalu. Pola kerjasama antara pemerintah pusat dan wilayah bakal diterapkan kembali, dengan penyelenggaraan OMC siang hari oleh wilayah dan malam hari oleh BNPB.
Selain itu, BNPB juga bakal menempatkan satu unit helikopter patroli dan tiga unit helikopter water bombing untuk mendukung penanganan karhutla di Riau.
Menurut dia, langkah antisipatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menekan potensi musibah karhutla, yang kerap berakibat luas pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
“Pelaksanaan OMC pagi dan malam hari ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan saat itu. Sehingga 24 jam daerah-daerah yang dikhawatirkan bakal terlindungi,” kata Suharyanto menegaskan.
Baca juga: RI dan Rusia jajaki kerja sama penanganan darurat karhutla
Baca juga: Menhut: Pengendalian karhutla semakin baik
Baca juga: BNPB pastikan tidak ada korban jiwa dalam longsor di Pamekasan Jatim
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: